Musim hujan di Kota Jambi biasanya diikuti dengan banyaknya penjual ikan Seluang dan ikan Lambak di kawasan Buluran, Telanaipura, Kota Jambi. Ikan khas Danau Sipin ini, biasanya harganya lebih murah pada musim banjir.Â
Jika harga ikan Seluang dan Lambak murah, saya akan membeli dalam jumlah yang banyak, lalu saya awetkan dengan cara fermentasi menjadi ikan Wadi. Cara mengawetkan ikan menjadi ikan Wadi ini saya dapat dari almarhum Abah (bapak), almarhum Abah yang hobi memancing akan membuat ikan Wadi jika hasil pancingannya banyak. Abah cerita, Wadi adalah kuliner khas Dayak dan Banjar. Orang Dayak bahkan mengawetkan daging babi dengan cara ini.Â
Ikan Seluang dan Ikan Lambak yang saya beli di Buluran saya bersihkan, lalu dicuci bersih.Â
Ikan kemudian dibaluri garam lalu disimpan di toples dan dibiarkan selama satu malam. Esok harinya, ikan dibilas, lalu dibalur dengan beras ketan yang sudah disangrai dan ditumbuk kasar.Â
Setelah dibalur dengan beras ketan sangrai yang ditumbuk, ikan lalu disimpan di dalam toples. Pastikan tutup toples kedap untuk menghindari bakteri lain masuk ke dalam toples.Â
Setelah disimpan di dalam toples, ikan Wadi bisa diolah setelah berproses selama kurang lebih satu Minggu, dan bisa bertahan hingga beberapa bulan.Â
Aroma ikan Wadi sangat khas dan menyengat, campuran rasa asam, asin dan gurih membuat ikan Wadi nikmat disantap dengan nasi panas. Selamat mencoba.Â