Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyadari Bullying Terselubung: Apakah Anda sedang Membully Diri Sendiri?

24 Juni 2024   09:28 Diperbarui: 24 Juni 2024   09:32 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menarik diri dari pergaulan. Sumber: Yesdok

"Bullyng" dalam bahasa Indonesia disebut "perundungan". Perundungan merujuk pada tindakan intimidasi, pelecehan, atau kekerasan yang dilakukan secara berulang oleh satu atau lebih individu terhadap korban yang lebih lemah atau rentan. Secara umum ciri dan indikator bullying atau perundungaan secara umum sudah kita bahas. Kini ada hal penting yang perlu kita ketahui juga terkait membully diri sendiri.

Orang sering kali mengecam perilaku bullying. Tetapi terkadang orang tidak sadar sebenarnya sedang melakukan bulliying terhadap seseorang bahkan terhadap diri sendiri. (Hah, diri sendiri?) Ya, membully diri sendiri, atau self-bullying, yaitu tindakan yang dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri yang bersifat merendahkan, menyalahkan, memberi standar yang tidak proporsional atau menghina diri sendiri.

Ciri dan indikator seseorang melakukan tindakan bully telah kita bicarakan dalam tulisan terdahulu. Tulisan ini sedikit membahas tentang bullying terhadap diri sendiri atau self bullying. Perilaku self bullying bisa dikenali melalui berbagai indikator gejala dan perilaku. Berikut adalah beberapa indikator dimaksud yang sering terlihat:

1. Self-Talk Negative

  • Atau berbicara negatif tentang diri sendiri, sering menggunakan kata-kata negatif untuk menggambarkan diri sendiri, seperti "Aku tidak cukup baik", "Aku gagal", "Aku tidak berharga", "Aku bodoh", "Aku tidak berguna", atau "Aku tidak akan pernah berhasil".

2. Self-Sabotage 

  • Sabotase diri sendiri, contoh: menghindari peluang atau kesempatan, menolak mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru karena takut gagal, seperti tidak melamar pekerjaan yang sebenarnya diinginkan karena merasa tidak cukup baik.

3. Perasaan Rendah Diri dan Tidak Percaya Diri

  • Merasa tidak mampu atau tidak pantas menerima kesuksesan atau penghargaan dari orang lain.

4. Menyalahkan Diri Sendiri Secara Berlebihan

  • Menyalahkan diri sendiri atas situasi di luar kendali, seperti merasa bersalah karena hujan turun pada hari pernikahan, merasa bersalah karena seseorang menjadi kurang beruntung atau mendapat celaka padahal tidak ada hubungannya dengan tindakannya.
  • Mengambil tanggung jawab yang tidak proporsional atas situasi negatif atau kegagalan, bahkan ketika faktor eksternal lebih berperan.

5. Perbandingan Diri yang Tidak Sehat

  • Terus-menerus membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan merasa inferior atau tidak cukup baik karena melihat orang lain lebih sukses atau lebih bahagia dan lebih baik.

6. Penyalahgunaan Diri

  • Melakukan hal-hal yang merugikan kesehatan fisik dan mental seperti tidak makan dengan baik, kurang tidur, atau penyalahgunaan zat.

7. Mengabaikan Kesehatan dan Kebutuhan Diri Sendiri

  • Mengabaikan kebutuhan dasar seperti makan, tidur, dan perawatan diri karena merasa tidak layak atau penting.

8. Menghindari Bantuan atau Dukungan

  • Menolak mencari atau menerima bantuan dari orang lain karena merasa harus menyelesaikan semua masalah sendiri atau merasa tidak pantas mendapat bantuan; atau
  • Menolak bantuan dari teman atau keluarga meskipun sangat membutuhkan, karena merasa harus mengatasi semuanya sendiri.

9. Pemikiran dan Perasaan Depresif

  • Memiliki pemikiran negatif yang berulang-ulang tentang diri sendiri, seperti merasa putus asa, tidak berharga, atau tidak berdaya.

10. Kesulitan dalam Hubungan Sosial

  • Mengalami kesulitan dalam membentuk atau mempertahankan hubungan sosial karena merasa tidak layak atau takut ditolak.

11. Perfeksionisme yang Merusak atau Menetapkan Standar yang Tidak Realistis

  • Tidak pernah puas dengan hasil kerja sendiri, meskipun sebenarnya sudah sangat baik, dan selalu merasa harus melakukan lebih banyak lagi.
  • Menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri dan merasa tidak pernah cukup baik meskipun sudah berusaha maksimal.
  • Mengharapkan diri sendiri untuk selalu berhasil dalam segala hal tanpa ada kesalahan atau kegagalan.

Anjuraan berpikir positif. sumber: Universitas Telkom
Anjuraan berpikir positif. sumber: Universitas Telkom

12. Menolak Diri Sendiri

  • Merasa tidak pantas menerima cinta atau penghargaan dari orang lain karena merasa diri tidak cukup baik.

13. Tindakan Melukai Diri Sendiri

  • Dalam kasus yang ekstrem, tindakan fisik yang menyakiti diri sendiri, seperti membenturkan kepala diri sendiri, memotong diri.

14. Melakukan Hal-Hal yang Merusak Diri

  • Terlibat dalam perilaku merusak seperti penyalahgunaan alkohol, narkoba, atau perilaku berisiko tinggi lainnya sebagai bentuk pelarian dari perasaan negatif tentang diri sendiri termasuk upaya bunuh diri.

Jika seseorang menunjukkan beberapa dari indikator tersebut, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami self-bullying. Mengidentifikasi dan memahami tanda-tanda ini adalah langkah pertama untuk mencari bantuan dan memulai proses penyembuhan. Dukungan dari keluarga, teman atau profesional kesehatan mental sangat penting dalam membantu seseorang mengatasi self-bullying.

Penting untuk menyadari tindakan-tindakan ini untuk kemudian berusaha menggantinya dengan cara-cara yang lebih positif dan mendukung diri sendiri. Mengubah pola pikir dan perilaku ini dapat membantu seseorang meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mentalnya. Kembali kepada ajaran agama merupakan cara yang paling mudah, karena agama biasanya ditanamkan sejak dini untuk bisa menghargai orang lain dan diri sendiri. Wallahu a'alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun