Tidak lama lagi Anda yang memiliki anak-anak yang duduk di kelas VI Sekolah dasar atau kelas IX (kelas III SLTP) lulus sekolah dan bermaksud sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.Â
Tidak sedikit orang tua yang bermaksud melanjutkan sekolah putera puterinya ke pondok pesantren, dan mulai survey ke beberapa pesantren.Â
Boleh jadi, pada salah satunya Anda akan mendapatkan  tulisan yang terpampang di gerbang bukan pondok pesantren melainkan "Boarding School".
Mungkin Anda atau putera/puteri Anda masih bingung membedakan dua frasa ini. Apa itu pondok pesantren dan apa itu boarding school? Â Ulasan artikel ini semoga dapat memberikan penjelasan tentang hal tersebut.Â
Perbedaan Pondok Pesantren dengan Boarding School
Terdapat perbedaan antara pesantren dan boarding school ditinjau dari beberapa aspek, di antaranya:
1. Latar Belakang Filosofi
- Pesantren: Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam di Indonesia yang telah ada sejak lama. Pesantren memiliki fokus pada pendidikan agama Islam dan sering kali dijalankan oleh para ulama atau kyai.
- Boarding School: Boarding school, atau sekolah asrama, dapat ditemui di berbagai negara dan memiliki beragam latar belakang dan filosofi. Meskipun ada boarding school dengan pendekatan agama, banyak juga yang menawarkan pendidikan umum dengan fokus pada kurikulum umum atau sekuler.
2. Kurikulum
- Pesantren: Kurikulum pesantren biasanya didasarkan pada kitab-kitab keagamaan Islam seperti Al-Qur'an, Hadis, Fiqih, dan lain-lain. Mata pelajaran agama Islam menjadi fokus utama, meskipun beberapa pesantren juga menyediakan mata pelajaran umum seperti matematika dan bahasa.
- Boarding School: Kurikulum boarding school biasanya mencakup mata pelajaran yang lebih luas, termasuk mata pelajaran umum seperti matematika, sains, bahasa, sejarah, dan lain-lain. Sementara itu, mata pelajaran agama mungkin disediakan sebagai opsional atau sebagai bagian dari kurikulum tambahan.
3. Asrama Siswa
- Pesantren: Di pesantren, siswa biasanya tinggal di asrama dan mengikuti rutinitas keagamaan yang ketat, seperti kelas pengajian, doa bersama, dan kegiatan keagamaan lainnya. Asrama pesantren juga sering kali menjadi tempat di mana siswa belajar kedisiplinan, tanggung jawab, dan nilai-nilai Islam.
- Boarding School: Di boarding school, siswa juga tinggal di asrama namun fokusnya mungkin lebih pada pembelajaran akademik dan pengembangan pribadi secara umum. Meskipun ada aturan dan kegiatan sosial, agama tidak selalu menjadi pusat kehidupan asrama.
4. Tujuan dan Pengaruh Budaya
- Pesantren: Pesantren bertujuan untuk mendidik dan memperkuat keimanan dan pengetahuan agama Islam pada siswa, serta mempertahankan tradisi Islam. Pengaruh budaya lokal dan tradisional sangat kuat dalam pesantren.
- Boarding School: Tujuan boarding school adalah memberikan pendidikan yang komprehensif dan mempersiapkan siswa untuk kehidupan setelah lulus sekolah tersebut. Pengaruh budaya mungkin bervariasi tergantung pada lokasi dan filosofi sekolah.
Dulu dan Kini
Perlu diketahui bahwa tahun 1960-an istilah "pondok" lebih dikenal sebagai pusat pendidikan pesantren. Istilah pondok kemungkinan berasal dari kata Arab funduq yang berarti hotel atau asrama. Kata pondok dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan bangunan untuk tempat sementara; rumah; bangunan tempat tinggal yang berpetak yang berdinding bilik dan beratap rumbia; madrasah dan asrama (tempat mengaji, belajar agama Islam).
Istilah pondok dan juga pesantren pada dasarnya mempunyai arti yang sama yaitu tempat tinggal para santri. Namun kemudian penggunaan istilah "pondok pesantren" sering digunakan oleh masyarakat yang dapat dipahami sebagai penguatan makna saja.
Pesantren secara terminologi didefinisikan sebagai lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pada akhlak keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam dengan sistem asrama atau pondok, di dalamnya ada yang bertindak sebagai ustadz atau pendidik, figur utamanya yaitu kiai atau tuan guru atau ajengan, ada murid yang disebut dengan santri, asrama, ruang belajar, dan masjid sebagai sentralnya. Itulah lima elemen dasar tradisi pesantren yaitu pondok, masjid, santri, pengajaran kitab Islam klasik yang biasa disebut kitab kuning, dan kiai. Elemen dasar tersebut menjadi tradisi yang mengakar dan masih tetap bertahan dalam perkembangannya sampai sekarang ini.