Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jangan Terburu Tukar Rupiah dengan Riyal, Ini Tips Mengelola Keuangan Saat Umroh atau Haji

17 Februari 2024   12:07 Diperbarui: 18 Februari 2024   15:44 7417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagain pecahan mata uang Riyal. (Dokumentasi Pribadi)

Ketika keesokan harinya kami akan pulang ke tanah air, saya masih menyimpan sekitar Riyal 850. Saya buru-buru menukar karena berpikir saya tidak membutuhkan Riyal lagi. 

Saya memperoleh Rp3.400.000 dari 850 Riyal tersebut. Padahal tadinya 850 Riyal saya peroleh dengan menukar mata uang Rupiah sebesar hampir Rp3.800.000. Jika dihitung untung rugi, saya sudah rugi sekitar Rp400.000.

Lucunya lagi, keesokan harinya saya merasa ada beberapa sanak keluarga yang belum dibelikan oleh-oleh. Pagi itu saya harus belanja lagi sekitar Rp1.500.000. Makin rugi kan. Ya sudahlah, risiko kurang cermat dalam mengelola keuangan saat umroh.

Dari pengalaman tersebut, ternyata ada baiknya kita para tamu dari Indonesia untuk tidak perlu buru-buru tukar Rupiah dengan Riyal atau sebaliknya saat umroh atau haji.

Kurs mata uang Riyal terhadap Rupiah akhir 2023. (Sumber Dolarasia Money Changer)
Kurs mata uang Riyal terhadap Rupiah akhir 2023. (Sumber Dolarasia Money Changer)

Tips Mengelola Keuangan Saat Umroh atau Haji

Belajar dari pengalaman tersebut, beberapa tips atau pandangan dapat direkomendasikan dalam mengelola keuangan saat umroh atau haji berdasarkan prinsip kehati-hatian dan keamanan finansial:

1. Kurs Tukar Resmi: Kurs tukar resmi yang ditetapkan oleh bank atau lembaga keuangan sah sering kali lebih stabil dan dapat diandalkan. Sebelum berangkat, selalu disarankan untuk memeriksa kurs resmi dari sumber yang terpercaya.

2. Pasar Informal: Meskipun Anda mungkin menemukan kurs yang lebih menguntungkan di pasar-pasar dekat Masjidil Haram, terdapat risiko terkait keamanan dan keabsahan uang yang ditukar. Selalu berhati-hati dalam bertransaksi di pasar informal dan pastikan untuk memastikan keaslian uang yang Anda terima.

3. Pertimbangkan Biaya: Selain kurs tukar, pertimbangkan juga biaya tambahan yang mungkin dikenakan oleh pedagang atau pihak lain dalam proses pertukaran uang di pasar informal. Ini dapat mempengaruhi nilai tukar yang sebenarnya.

4. Gunakan Kartu Debit dengan Bijak: Saat melakukan perjalanan, selalu disarankan untuk membawa beberapa kartu kredit atau debit sebagai cadangan. Pastikan untuk memberitahukan bank Anda bahwa Anda akan melakukan perjalanan ke luar negeri agar kartu Anda tidak diblokir karena aktivitas yang mencurigakan.

5. Waspadai Tarif Konversi: Saat menggunakan kartu kredit atau debit, perhatikan biaya konversi mata uang dan biaya penarikan uang tunai yang mungkin dikenakan oleh bank Anda. Cobalah untuk menggunakan layanan perbankan yang memberikan tarif konversi yang bersaing.

Suasana setelah shalat subuh di Masjidil Harom. (Dokumentasi Pribadi)
Suasana setelah shalat subuh di Masjidil Harom. (Dokumentasi Pribadi)

6. Pertimbangan Kebutuhan Uang Tunai: Pertimbangkan kebutuhan uang tunai Anda secara cermat selama perjalanan. Jumlah yang tepat dan proporsi antara mata uang lokal dan mata uang asing penting untuk menghindari inefisiensi atau pemborosan.

7. Opsi Pertukaran yang Aman: Pilihlah opsi pertukaran uang yang memberikan rasa aman dan kemudahan bagi Anda. Terkadang, meskipun kurs resmi mungkin lebih rendah, kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi di bank atau lembaga keuangan resmi dapat menjadi prioritas.

8. Belanja secara Terencana: Buatlah daftar belanja atau anggaran sebelum berangkat, apa yang diperlukan selama umroh atau haji. Jajan makanan menikmati kekhasan kuliner di sana, wisata, oleh-oleh, keperluan pribadi, dan lain-lain.

9. Hindari Pengeluaran Berlebihan: Selalu ingatkan diri sendiri bahwa Anda melakukan perjalanan ibadah, bukan liburan biasa. Hindari menghabiskan uang untuk barang-barang mewah atau pengeluaran yang tidak diperlukan.

10. Simpan Uang dengan Aman: Pastikan uang Anda disimpan dengan aman selama perjalanan. Gunakan brankas hotel atau tempat penyimpanan yang disediakan untuk menyimpan uang tunai dan dokumen penting lainnya.

11. Konsultasi dengan Ahli Keuangan: Jika Anda memiliki keraguan atau pertanyaan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan saat melakukan haji atau umroh, sebaiknya berkonsultasi dengan kawan Anda yang mungkin berpengalaman, bila perlu pada ahli keuangan atau penasehat keuangan yang berpengalaman dalam urusan perjalanan ke luar negeri.

Saat merencanakan perjalanan ibadah seperti haji atau umroh, penting untuk memastikan bahwa pengelolaan keuangan Anda sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda serta tetap mengutamakan aspek spiritual dari perjalanan tersebut. 

Semoga saya dan Anda bisa berkunjung, lagi dan lagi ke Baitullah. Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun