Mohon tunggu...
elvetta vivia
elvetta vivia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efek Pelatihan Calon Pengantin pada Pemahaman Kesehatan Reproduksi Bagi Pasangan yang Akan Menikah

26 Mei 2024   22:00 Diperbarui: 26 Mei 2024   22:17 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: @pinterest/vecteezy

Perkawinan adalah hubungan yang lebih dari sekadar ikatan fisik antara dua orang. Ini adalah kombinasi komitmen emosional, mental, dan spiritual yang menghasilkan sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis. 

Dalam situasi seperti ini, kesehatan reproduksi menjadi sangat penting dalam mencapai keberhasilan pernikahan dan kesejahteraan keluarga dan individu secara keseluruhan. Kesehatan reproduksi bukan hanya tidak memiliki penyakit atau kecacatan. 

Kesehatan reproduksi mencakup kesejahteraan fisik, mental, dan sosial seseorang sehubungan dengan sistem dan fungsi reproduksi. Kesehatan reproduksi sangat penting, terutama bagi perempuan yang memiliki kebutuhan khusus yang berkaitan dengan fungsi seksual dan sistem reproduksi yang rentan terhadap gangguan atau kerusakan. 

Hak-hak reproduksi menjadi sangat penting dalam konteks ini. Di antara hak-hak ini adalah hak pria dan wanita untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi mereka. Hak untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai adalah salah satu hak yang paling mendasar. Untuk memastikan kelahiran yang aman dan sehat bagi ibu dan bayi, pelayanan kesehatan reproduksi yang memadai sangat penting, terutama selama kehamilan. Ini bukan hanya melahirkan anak secara fisik, tetapi juga memberikan perawatan dan dukungan yang dibutuhkan ibu dan bayi selama proses kelahiran. 

Menurut data linmas DKI, jumlah pasangan yang menerima Bimbingan Perkawinan (BIMWIN) masih jauh dari jumlah pernikahan yang terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kebutuhan yang besar untuk meningkatkan akses dan keterlibatan calon pengantin dalam program pelatihan dan penyuluhan kesehatan reproduksi. 

Calon pengantin terkena dampak yang luas dan signifikan dari penyuluhan dan pelatihan kesehatan reproduksi. Pasangan dapat lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin timbul selama pernikahan mereka, seperti kehamilan, persalinan, dan perawatan bayi, dengan memahami kesehatan reproduksi. 

Selain itu, mereka dapat membuat pilihan yang lebih baik tentang penggunaan kontrasepsi yang tepat dan merencanakan keluarga. Oleh karena itu, pelatihan ini memberikan pasangan landasan yang kuat untuk memulai pernikahan dan memahami pentingnya kesehatan reproduksi untuk membangun keluarga yang sehat dan bahagia. 

Studi tahun 2021 oleh Yuliana dan rekan menunjukkan betapa pentingnya calon pengantin memahami kesehatan reproduksi mereka sebelum menikah. Studi tersebut menemukan bahwa rata-rata responden hanya memiliki pengetahuan sebesar 58,25 sebelum mengikuti pelatihan pasangan pra-nikah. Ini menunjukkan bahwa calon pengantin harus lebih memahami kesehatan reproduksi mereka sebelum menikah. Kursus calon pengantin adalah salah satu cara yang telah terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. 

Studi 2013 oleh Rahim R. dan kolega menemukan bahwa kursus calon pengantin dapat meningkatkan pengetahuan responden sebesar 29,6% dan sikap responden sebesar 81,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan khusus seperti kursus calon pengantin memiliki potensi besar untuk meningkatkan pemahaman pasangan yang akan menikah tentang kesehatan reproduksi. Akibatnya, semakin banyak bukti bahwa kursus calon pengantin merupakan hal yang penting terhadap peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. 

Pelatihan calon pengantin memiliki dampak positif yang signifikan pada pemahaman mereka tentang kesehatan reproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kursus calon pengantin, secara efektif meningkatkan pengetahuan pasangan yang akan menikah tentang topik ini. Faktor seperti adanya informasi baru, kemampuan konselor dalam menyampaikan materi, dan penggunaan media seperti buku saku kesehatan reproduksi memainkan peran penting dalam peningkatan pemahaman mereka. Pengetahuan yang lebih baik tentang kesehatan reproduksi memungkinkan pasangan untuk membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan kesehatan mereka sendiri dan masa depan keluarga mereka. 

OLEH: ELVETTA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS AIRLANGGA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun