Mohon tunggu...
Aciek Rangkat
Aciek Rangkat Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Rangkater http://acikrangkat.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh Puisi Rangkat

5 April 2011   13:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan

Ambillah nyawaku

Aku ikhlas

Dengan sepenuh hati

Ambillah nyawakku

Tuhan

Dengan keyakinanku aku yakin Engkau menyayangiku

Sekali ini kumohon padaMu

Ambillah nyawaku

Aku muak

Bosan

Marah

Semua yang ada di dunia nyata

Semua penuh kepalsuan

Semua penuh tipu daya

Semua penuh kebohongan

Tuhan

Aku tak sanggup lagi melihat dengan mata

Aku tak sanggup lagi merasa dengan hati

Aku tak sanggup lagiberfikir dengan akal

Tuhan,

Engkau tak jua mengabulkan inginku

Engkau tak jua mencabut nyawaku

Engkau tak jua menjemputku bersanding di sisiMu

Seolah alam mendengar rintihan suara hati manusia, alampun lewat harmonisasinya membisikkan alunan melodi yang indah

Hai manusia

Janganlah kamu memandang dunia dengan sebelah mata

Janganlah kamu merasakan dengan setengah hati

Dan janganlah kamu berfikirhanya dengan otakmu yang kecil

Hai manusia

Luaskanlah penglihatanmu

Jauh di alam sana ada sebuah dunia penuh dengan cinta kasih

Dunia maya namun serasa nyata

Dunia maya tanpa adanya sedih dan gundah

Hai manusia

Bukalah jendela hatimu

Kikislah setiap getah luka hatimu

Bentangkan sayapmu yang mulai rapuh

Di Sini

Persaudaraan itu satu padu dan menyatu

Persaudaraan tanpa belenggu

Persaudaraanyang selalu terukir di kalbu

Hai manusia

Langkahkan kakimu dengan mantab

Menuju desa penuh harapan

Merajut asa bersama persahabatan

Hanya di sini di desa rangkat

DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun