Awalnya sendiri, sepi, sunyi Celotehpun hanya seorang diri Sedih? Pasti!!! Tapi itu dulu, sebelum ada tangan kasih yang menghampiri Perlahan, tangan itu bertumbuh Tidak hanya satu, tapi lebih Penat dan jengahku ada tempat untuk mengadu Walau cuma sebatas teriakan rindu, tapi kau mampu menjadi pegangan di saat ku tertatih Waktu begitu sabar mengiringi kisah kita Waktu jualah yang menumbuhkan keterikatan diantara kita Bukan hanya kau dan aku, tapi aku, kamu,kalian dan kita Bahu membahu saling menopang di saat ada rapuh menerpa Indah... Sangat indah, hingga tak  dapat terdefinisikan dalam rangkaian kata Hanya hati yang berbicara, dan Tuhan mengamininnya Dedicated to all rangkaters.... :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H