Mohon tunggu...
Nurlela Lumbantoruan
Nurlela Lumbantoruan Mohon Tunggu... -

ada banyak keajaiban-keajaiban kecil di sekitar kita.. yang tidak kita sadari..^0^

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

2016 & Me

13 Maret 2017   16:33 Diperbarui: 14 Maret 2017   02:00 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

2016 buat saya adalah Tahun yang paling "FULL", saya dipenuhi kejutan yang tak terduga-duga, saya dipenuhi kesedihan, Saya dipenuhi oleh perjalanan yang mengagumkan, Saya dipenuhi Kebahagiaan, (Tapi) saya (TIDAK) dipenuhi cinta dari Kamu. *halahh

1. Akhirnya saya resign keinginan sejak lama dan baru terwujud dari pekerjaan saya, setelah 2 Tahun. Sumpah saya tiba-tiba  sedih dan berat berpisah dengan teman-teman saya. Tiba-tiba partner kantor banyak yang baper nahan saya, katanya gue yang terbaik. ahh... macaaa?? ciuss??. Saya yang waktu itu gak tahu mau kemana? tapi tetap nekat resign, meninggalkan zona nyaman selama tinggal di rumah kakak saya. Bersiap menyambut penganguran & gelandangan. whatever

2. Saya tidak jadi mengambil tawaran beasiswa kala itu, tiba-tiba saya kirim email minta maaf ke Departement Jurusan saya. setelah saya menghabiskan gaji saya berbulan-bulan untuk test toefl, tes kesehatan, urus pasport dan banyak hal lagi. for one reason yang gak bakalan bisa saya jelasin kepada SIAPAPUN!.

3. Keluarga saya diguncang oleh berita duka, namboru yang sangat kami kasihi akhirnya meninggalkan kami dan menjadi paduan suara sorgawi setelah berjuang melawan kanker yang terlambat ditangani. ini kehilangan keluarga yang sangat mengguncang bagi kami,  kami masih bersedih & menangis hingga hari ini. bahkan di moment-moment acara kumpul keluarga masih selalu terkenang akan namboru.

4. Berita kematian namboru yang begitu mendadak waktu itu, membuat saya mengambil keputusan tanpa perhitungan (waktu itu saya malah mau nyari kamu kerja ke batam). saya yang sudah resmi pengangguran sejak 7 hari sebelumnya langsung packing barang. sisa-sisa gaji resign saya gunakan beli tiket yang lagi mahal-mahalnya karena suasana Imlek. jam 21.00 Wib saya mendapatkan tiket pesawat untuk terbang  pukul 05.00 pagi di keesokan harinya.

5. Pertama kalinya naik pesawat mahal ada tipinya :P ada adegan gue kebingungan nyalain tipinya terus lirik-lirik penumpang disebelah sambil pura-pura baca buku. menu sarapan paginya enak banget dan saya gak bisa tidur sepanjang jalan karena pikiran saya sudah tak tenang belum siap menghadapi jenazah namboru.

6. Satu minggu setelah pemakaman namboru saya mendapat 2 tawaran kerja di Jakarta dan di Jawa Barat, dua-duanya saya gak suka, waktu itu melamar karena gak kuat menjadi pengangguran terlalu lama dan saya sudah kehabisan duit. Akhirnya saya memilih di  pedesaan Jawa Barat dengan pertimbangan gue males sama macetnya jakarta. dan hidup di pedesaan itu lebih menenangkan tapi serius aku kangen Mall Jakarta, kangen Kedai Kopi Jakarta dan terlebih Kangen kamu.

7. Perjalanan pertama saya mengenal jawa barat adalah di Subang, dalam suatu perjalanan yang benar-benar tidak terencana. waktu itu kami di guyur hujan deras dalam perjalanan dengan menggunakan motor (konvoi dengan MOGE atau Motor Gede) dan sumpah saya gak suka naik Motor Gede, R15, Ninja atau apalah itu pinggang saya sakit karena harus nungging dengan kemiringan mencapai sembilan puluh derajat, rasanya aku kena Osteoporosis dini dehh!. aku masih gagal paham sama ciwi-ciwi yang ngincar cowok Motor Gede? apa enaknya sihh? enakan juga naik mobil sport. *Ehhh.

Karena udah kedinginan, akhirnya kami menepi pas liat Ciater orang nyebutnya gitu padahal mah tulisannya Sari Ater. yang gak kami duga-duga dan sangka adalah ternyata tempat ini juga kerennn dan menakjubkan. kamu googling dong kalo gak tahu!

8. On Duty kira-kira begitu istilah rangorang, suatu kali saya dapat Training di Cipanas-Bogor. sebagai pendatang baru yang gak tahu apa-apa, saya nekat ke bogor sendirian (karena memang gak ada Pacar yang bisa ngantar)  naik KRL (terakhir saya baru sdi kasih tahu harusnya naik Bis kalo dari jakarta).  kemudian setelah di stasiun bogor saya nyaris putus asa dengan rute yang saya peroleh hasil nanya sana-sini. naik angkot-naik angkot lagi-ambil bis di terminal-nyambung angkot lagi untuk menuju hotel tempat saya nginap. akhirnya aku naik Ojek dan bayar 150rb. teman-teman saya yang dengar kisah saya cuma bisa melongo-bego.

Ps : karena waktu itu hari minggu. dan sabtu-minggu ada penutupan jalur menuju puncak sebenarnya saya diuntungkan naik ojek karena gak perlu bermacet-macet ria. dan sumpah itu mas Ojeknya baik bangettt.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun