Mohon tunggu...
Elite Rev.
Elite Rev. Mohon Tunggu... -

Teriakan Hati Kecil Yang Terdalam

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

"Jenderal Penculik" vs "Penculik Jenderal"

1 Juli 2014   02:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:04 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Ya, anda tidak salah baca dengan judul tulisan ini, sepertinya perhelatan Pemilu 2014 ini mulai mengerucut kepada isu-isu fundamental yang mulai dihembuskan secara massif kemudian mengkristal menjadi semakin runcing kepada 2 kubu yang diidentikan sebagai "Kelompok Jenderal Penculik" dan "Kelompok Penculik Jenderal".

Saya pikir, para pembaca mengerti arah dari 2 istilah diatas ditujukan untuk siapa saja, 2014 menjadi tonggak pengulangan sejarah kelam bangsa ini, adu domba dan pecah belah menjadi dagangan yang ternyata tidak lekang oleh waktu di Indonesia.

Menyikapi kondisi terkini, marilah kita sama-sama dewasa jangan saling memanaskan suasana yang sudah mendidih, terlebih bila kita menyadari bahwa situasi sekarang sedang dimanfaatkan oleh sebagian kelompok untuk memancing di air keruh.

Saya berkeyakinan, 2 istilah diatas tentulah bukan istilah yang menyenangkan, namun itulah keadaannya sekarang, dan lucunya kita sukarela, memilih, terpaksa, dipaksa dan/atau lainnya untuk ikut serta meramaikannya. Semoga bukan bentuk keramaian yang merugikan yang terjadi.

Di bagian kelompok manakah diri anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun