Mohon tunggu...
El.tama
El.tama Mohon Tunggu... Petani - Orang biasa(amatir)

Anak Desa tinggal di dusun kecil pulau humba hobby Belajar menulis//pekerjaan PETANI

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudahkah Asa Menipis

19 Maret 2022   11:56 Diperbarui: 19 Maret 2022   12:00 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermula dari sapa di alam maya...
Satu kata satu rasa ingin bersatu mengusir tindas dalam gulungan serakah...

Berawal kisah cerita buram tanpa makna

Kala realita kesengsaraan yang luput dari tatapan mata...

Terus menjamur menelusup di nadi pori pori tanah tempat pijakan dalam gersang..

Bahkan terabaikan oleh setiap rasa yang semestinya merasa...

Dari kaki gunung hingga jelang puncak kota..
Tak ada lagi indah pelangi yang bercahaya...
Dengan bias binar kilauan kebaikan yang di damba...

Di langit langit tinggi yang berlapis lapis,sudahkah  asa menipis..
Sehingga Hilang mimpi yang juga lama terkatung misterius.

Entah apa gerangan yang bergentayangan tiada bayangan apalagi nama....

Dari segala sudut, rasa seperti tersudut
Sampai kapan harus bertekuk dan bersujud,merangkak  pada ketinggian yang tak pernah mampu di daki...

Kaki kaki yang letih ini akan bangkit untuk berlari barpacu...

Bukankah jiwa mu sedang merontah? Mengapa diam dan hanya menatap kosong?!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun