Mohon tunggu...
Elsya Rosihana Fauziyah
Elsya Rosihana Fauziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edukasi Memilih Jajanan Sehat sebagai Upaya Peningkatan Literasi Siswa

16 Juni 2024   09:53 Diperbarui: 16 Juni 2024   10:10 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Sosialisasi Memilih Jajajan Sehat (Dokumentasi Pribadi)

Kebiasaan jajan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup banyak orang, begitu juga untuk anak sekolah dasar. Jajanan adalah makanan atau minuman yang dijual di pinggir jalan dalam berbagai bentuk, warna, dan rasa sehingga menarik minat orang yang membelinya. 

Banyak penjual di pinggir jalan yang menjualkan jajanan dengan berbagai bentuk, rasa, dan warna yang menarik. Jajanan tersebut tidak dapat dikontrol kebersihannya karena bisa tercemar oleh debu dan kotoran jika dijual tidak dalam bentuk kemasan. Akan tetapi, kebersihannya tidak dapat dikontrol oleh pihak sekolah dan tidak terlindung serta dapat tercemar oleh debu dan kotoran. Selain itu, jajanan yang ada biasanya menggunakan zat aditif untuk menjaga makanan agar tetap segar dan tahan lama, serta meningkatkan cita rasa dan memperindah tampilannya. 

Kegiatan edukasi memilih jajanan sehat dilakukan oleh mahasiswa kampus mengajar angkatan 7 kepada siswa kelas 3 SD Negeri Joyotakan pada hari Selasa 30 April 2024. Dalam kegiatan ini, dilakukan sosialisasi pentingnya memilih jajanan sehat dengan menggunakan media poster. 

Poster Edukasi Memilih Jajanan Sehat (Dokumen Pribadi)
Poster Edukasi Memilih Jajanan Sehat (Dokumen Pribadi)

Pertama-tama dijelaskan terlebih dahulu, bahwa makanan yang sehat merupakan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang sehat mengandung karbohidrat sebagai sumber energi contohnya dari nasi dan umbi-umbian, kemudian ada protein sebagai sumber kecerdasan, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan contohnya tempe dan tahu sebagai protein nabati dan ayam, telur, dan daging sebagai protein hewani. Lalu ada lemak sebagai sumber kecerdasan dan kekebalan tubuh contohnya ikan, telur, susu sebagai lemak hewani dan minyak kelapa dan alpukat sebagai lemak nabati . Kemudian ada vitamin dan mineral sebagai sumber kesehatan, kebugaran, dan kekebalan contohnya buah dan sayuran. 

Kemudian dijelaskan juga ketika akan memakan jajanan jangan membeli jajanan yang kotor dan tidak tertutup karena mengakibatkan sakit perut, demam, diare, tipes, dan lainnya. Kemudian warna yang mencolok dapat mengakibatkan kerusakan hati, paru, otak, usus, lambung, dan lainnya. Selain itu makanan yang kental, awet, dan mencolok dapat mengakibatkan kerusakan hati, paru, otak, usus, darah, dan lainnya. Terakhir, makanan yang terlalu gurih atau manis dapat mengakibatkan penyakit tidak menular. 

Antusiasme Siswa (Dokumentasi Pribadi)
Antusiasme Siswa (Dokumentasi Pribadi)

Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut juga dijelaskan untuk menghindari jajanan yang mengandung pewarna beracun karena hanya untuk pewarna pada industri plastik, kain, dan kertas. Lalu ada formalin yang biasanya untuk pengawet mayat, antiseptik, dan kulit. Kemudian ada borax yang biasanya hanya untuk pengawet, lem kayu lapis, dan detergen. Dan juga, penyedap rasa yang dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan dan daya tubuh lemah. 

Setelah dijelaskan materi tersebut, kemudian tim mahasiswa kampus mengajar membagikan makanan ringan kepada siswa-siswi. Lalu menjelaskan bagaimana bisa mengetahui komposisi dan kandungan gizi yang terkandung dalam makanan tersebut. Kemudian, siswa-siswi diminta untuk menuliskan komposisi dan kandungan gizi makanan tersebut pada selembar kertas yang telah disediakan secara individu. 

Kegiatan Literasi Komposisi (Dokumen Pribadi)
Kegiatan Literasi Komposisi (Dokumen Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun