Mohon tunggu...
Elsya Crownia
Elsya Crownia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya orang yang suka membaca, menulis, diskusi dan pokoknya having fun guys :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Koruptor dan Para Perempuan Cantik

20 Februari 2014   23:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:37 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Korupsi telah menjadi gejala yang menonjoldan isuyang hangat dalam masyarakat. Pada setiap sudutkumpulan orang, selalumembicarakan topichangat berupa kejadain meliasnya tindak korupsi di Indonesia, serta usaha memberantasnya. Hak ini karena, pada saaat sekarang pemberantasan korupsi mendapat tanggapan positifsan dukungan masyarakat. Korupsibukkan sajamenjadi isu nasionaltetapi telah menjadi isu global. Masyarakatduniatekah sepakat, untuk memberantas korupsi. Kesepakatanm tersebutdiwujudkandengan mengikrarkanpada Desember 2004. Indonesia menjadi bagian dari masyarakat dunia yang menindak lanjuti korupsi berkaitan dengan intruksi Presiden untuk segera menuntaskan kasus korupsi yang ditujukan pada setiap jajaran pemerintahan dan daerah.

Keterkaitan sejumlah perempuan cantik dalam kasus korupsi, menandakan bahwa perempuan masih lemah dan cendrung emosional. Sistem patriaki yang cendrung menindas perempuan. Dengan demikian, keterlibatan perempuan dalam korupsi merupakan hal biasa. Secara historis, streotip perempuan dapat dilihat dari tiga aspek: biologis, psikologis, dan mitologis. Secara biologis (fisik), perempuan lebih lemah daripada laki-laki, secara psikologis perempuan merupakan sosok yang lebih dikendalikan oleh emosi dalam bertindak, suka dilindungi, tidak menyukai tantangan, dan serba lembut, sedang secara mitologis yang bersumber dari ajaran agama dan mite-mite tertentu, hampir selalu menempatkan perempuan merupakan subordinasi laki-laki. Secara kultural,berpandangan bahwa tugas seorang perempuan adalah macak „berhias‟, masak „memasak‟, dan manak „melahirkan‟dengan wilayah operasi dapur, sumur, dan kasur. Dalam pandangan hidup orang jawa, juga dikenal tiga kesetiaan seorang perempuan, yakni ketika kecil harus patuh kepada orang tua, ketika dewasa harus patuh kepada suami, dan ketika tua harus patuh kepada anakanaknya. Sedangkan secara sosial, nilai-nilai di atas dilembagakan dalam semua aspek kehidupan: hukum, politik, dan pranata sosial. Berbagai faktor itulah yang akhirnya membentuk stereotip perempuan.

Persoalan korupsi di Negara Indonesia terbilangkronis, bukan hanya membudaya tetapi sudah membudidaya. Beragam lembaga, produk hukum, reformasi birokrasi dan sinkronisasi telah dilakukan, akan tetapi hal itu belum juga dapat menggeser kasta pemberantasan korupsi. Korupsi bukan sekadar perbuatan melawan hukum, melainkan juga kejahatan kemanusiaan yang memiliki dampak buruk yang serius terhadap keberlangsungan umat manusia. Korupsi bahkan bisa menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan negara. Noah Chomsky (2006;38) menyatakan bahwa karakteristik negara yanggagal (failed state) antara lain: negara tidak punya kemampuan melindungi warga negara dari berbagai bentuk kekerasan, tidak terjaminnya hak-hak warga negara, lemahnya institusi demokrasi, sikap agresif yang sewenang-wenang dari pemerintah, lemahnya penegakan hukum, serta maraknya penyalahgunaan kekuasaan.

Tercatat, sudah ada 6 kasus korupsi besar yang telah melanda negeri kita ini.

Dimulai dari dugaan kasus korupsi mantan Presiden Soeharto, Kasus Korupsi Pertamina, kasus pembobolan Bapindo, hingga kasus korupsi Bank Century dan mega proyek Hambalang. Menariknya, dari keseluruhan kasus tersebut, sebagian besar pelakunya adalah laki-laki. Sangat sedikit pelaku korupsi yang berjenis kelamin wanita. Mulai bermunculannya nama perempuan dalam kasus korupsiditengarai peran perempuan dalam banyak kasus korupsi sangat strategis. Tahun2008, dari 22 koruptor yang ditangkap, dua di antaranya perempuan. Tahun 2011, jumlahnya meningkat dengan tujuh perempuan yang ditangkap karena kasuskorupsi.

Para perempuan ini, menurut Indonesia Corruption Watch memainkan peranan kunci dalam praktik mafia hukum dan menjadi operator untukmengamankan koruptor dari jeratan hukum. Di luar angka yang diungkap lembagaswadaya masyarakat itu, mungkin jumlah kaum perempuan yang terlibat korupsilebih banyak lagi. Karena yang namanya korupsi tidak harus melibatkan sejumlahdana fantastis seperti kasus-kasus besar yang menjadi pemberitaan media massa. Tanpa bermaksud memukul rata terhadap semua perempuan, munculpertanyaan: inikah gambaran kaum perempuan modern zaman sekarang? Di saatsebagian kaum perempuan masih berjuang keras untuk memperjuangkan hak-haknya, di sisi lain kaum perempuan sudah banyak yang menikmati kesetaraan.

Sigmund Freud dalam teori piskonalalisismenyatakan bahwa kepribadian manusia itu terdiri dari tiga sistem, yaitu id, ego, dansuperego. Id adalah komponen kepribadian yang hadir sejak lahir, didalamnyatermasuk perilaku naluriah yang didorong prinsip kesenangan. Ego adalahkomponen kepribadian yang bertanggungjawab untuk menangani dengan realitas. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha memuaskan keinginan id dengan cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Sedangkan superego adalahaspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-citayang kita perileh dari kedua orang tua, masyarakat, rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.Psikoanalisis memberikan gagasan yang mendasar bahwa semua pikiran dan tindakan sadar adalah proses yang tidak disadari dan diringkas dalam frase pikiran yang tidak sadar. Perilaku dalam kehidupan sehari-hari merupakan perilaku sadar dalam ketidaksadaran. Karena dalam perilaku sadar terpendam perilaku yang tidakdisadari yang akhirnya mempengaruhi perilaku sadar. Freud menjelaskan bahwa :

Tugas pertama yang diserahkan psikoanalisis adalah menjelaskan

neurosa-neurosa. Dengan berpangkat pada resistensi serta transferensi

dan mengikutsertakan amnesia sebagai fakta yang ketiga, psikoanalisis

berhasil menyusun suatu teori tentang represi dan memperlihatkan

peranan yang dimainkan oleh naluri-naluri seksual dan ketidaksadaran

dalam neurosa-neurosa.xi

Manusia memiliki dorongan-dorongan psikis yang berprinsip padakesenangan (pleasure principle) yang mendasar yang bersarang dalam id. Namundorongan in mendapat hambatan atas prinsip realitas, yaitu ego yang bertugasmembatasi dorongan primitif sesuai dengan prinsip realitas dan Superego yangberprinsip kepada norma. Dorongan psikis id merupakan dorongan pada norma. Dorongan psikis id merupakan dorongan yang paling besar membentuk perilaku

berasal dari id.

Ego manusia lambat laun terlatih dengan pengaruh kepentingan eksternal untuk

menghargai realita dan mengejar prinsip realita, dan dalam berbuat itu, harus

melepaskan untuk semetara atau selamanya bermacam objek dan tujuannya –

tidak hanya secara seksual – keinginan untuk memperoleh kenikmatan. Tetapi

meninggalkan kenikmatan adalah selalu merupakan hal yang sulit bagi manusia.

Ia tak dapat berhasil tanpa suatu kompensasi.xii

Manusia, meskipun sudah membatasi perilakunya dengan prinsip realitas,usaha mencari kesenangan masih tetap menjadi dorongan psikis dalam ketidaksadaran yang kuat menuntut untuk dipenuhi. Dorongan-dorongan naluriahada dalam setiap makhluk hidup yang berprinsip pada kesenangan yang dibatasi oleh ego dan superego. Dorongan id yang tidak bisa diterima oleh masyarakat akandirepres, sehingga lama kelamaan akan membentuk suatu tekanan psikologis yangmemerlukan cara tertentu untuk mengungkapkannya sehingga dapat diterima olehlingkungan masyarakat. Begitu juga dengan kasus korupsi yang terjadi di negeri ini. Memberantas korupsi tidak hanya memperhatikan diri sendiri, penyebab timbulnya korupsi apakah disebabkan lingkungan kecil atau lingkungan yang lebih luas serta bagaimana struktur masyarakat menggunakan nilai-nilai budaya berkaitan dengan korupsi. Dalam hal ini, pemimpin negara perlu memberikan contoh sehinggamasyarakat memahami nilai-nilai apa yang dapat dianut masyarakat.

Munculnya banyak nama perempuan dalam jeratan kasus korupsi inimenyiratkan adanya emansipasi perempuan pada berbagai bidah telah berjalandengan baik termasuk juga pada ranah korupsi. Munculnya feminisasi korupsi yang disampaikan oleh Muhammad Afifuddinxiii yang dilatar belakangi keterlibatanperempuan sebagai aktor penting dalam jejaring mafia perampok uang rakyat dalam kasus-kasus yang mencuat keranah publik. Asumsi yang dapat diambil adalah uangtidak punya jenis kelamin dan tidak bisa memilih siapa yang menjadi pemiliknya.Siapa pun tentunya mempunyai `bakat' korupsi asalkan ada niat dan kesempatanyang tepat pastilah bisa jadi korupsi itu. Melihat rentetan kejadian kasus per kasus dimana keterlibatan perempuan menjadi variabel vital dalam skenario perampokananggaran rakyat tersebut, tampaknya kebetulan sukar untuk dinalar.

Fenomena perempuan banyak tersangkut korupsi merupakan gejala yangrelatif baru di Indonesia. Tekanannya bukan pada persoalan kebetulan atau by design, melainkan lebih pada bagaimana kita memaknai perubahan sosiologis dalam konteks gender dan feminisme yang bersangkut paut dengan skandalskandalkeuangan tersebut. Keran Euforia antidomestifikasi kebebasan sosial-politikyang terbuka pasca-reformasi rupanya berdampak positif pada kian menguatnyaakselerasi perempuan di sektor publik. Setelah sekian lama terdomestifikasi oleh

wacana dan kebijakan yang bias gender, pelan tapi pasti perempuan di Indonesiamulai menemukan `jati diri'. Maraknya gerakan dari kaum feminis yang menuntutadanya kesamaan hak dan kesempatan (equality of opportunity) untuk mengakses sumber daya sosialekonomi-politik seperti halnya laki-laki, mulai banyak diafirmasipara pemangku jabatan dan pengambil keputusan di negeri ini.

Penulis, Tinggal di Padang***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun