Mohon tunggu...
Elsyabila FathiaReksadana
Elsyabila FathiaReksadana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Yaqowiyu di Klaten

29 September 2024   21:31 Diperbarui: 29 September 2024   21:48 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yaqowiyu adalah tradisi atau festival yang dilakukan di Jatinom, Klaten setiap bulan Sapar. Tradisi yaqowiyyu adalah tradisi menyebar ribuan biji apem kepada masyarakat. Apem adalah kue tradisional yang khas dari Klaten. Kue ini dibuat dari tepung beras.

Di Klaten, Tradisi Yaqowiyu adalah ritual yang melibatkan seni dan budaya, seringkali dihubungkan dengan upacara keagamaan. Maksud dari tradisi ini adalah melestarikan nilai-nilai lokal dan memperkuat hubungan sekitarnya menjaga. 

Tradisi ini diungkapkan oleh Ki Ageng Gribig ketika beliau kembali dari ibadah ke kota Mekkah. Maka Ki Ageng Gribig menyerahkan tugas menyelenggarakan tradisi ini setiap tahun. Ki Ageng Gribig adalah ulama besar di wilayah Klaten. Tradisi Yaqowiyu dimulai oleh pemberi kue apem Ki Ageng Gribig Setelah menunaikan ibadah Haji. Maka Ki Ageng Gribig membawa pulang kue apem yang akan dibagi-bagikan kepada saudara, murid-murid, dan tetangganya. 

Makna tradisi Yaqowiyu di Klaten adalah penghormatan terhadap leluhur, eksposi masyarakat dan pelestarian budaya asli. Ritual ini seringkali mencerminkan secara keseluruhan hal-hal semacam nilai rohaniah dan sosial yang mengalami penguatan, dan dengan itu mendukung identitas masyarakat. Selain itu, Yaqowiyu juga digunakan sebagai sarana untuk meminta keselamatan dan berkah bagi masyarakat. 

Dalam tradisi Yaqowiyu biasanya terkandung serangkaian ritual, seperti doa, mantra, upacara seni tradisional. Hal ini umumnya ditempatkan di tempat-tempat suci dan memerlukan partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat. Pada Saudasi ini sampai juga bisa ada penyerahan sebagai ungkapan rasa terima kasih berharap berkat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun