Yaqowiyu adalah tradisi atau festival yang dilakukan di Jatinom, Klaten setiap bulan Sapar. Tradisi yaqowiyyu adalah tradisi menyebar ribuan biji apem kepada masyarakat. Apem adalah kue tradisional yang khas dari Klaten. Kue ini dibuat dari tepung beras.
Di Klaten, Tradisi Yaqowiyu adalah ritual yang melibatkan seni dan budaya, seringkali dihubungkan dengan upacara keagamaan. Maksud dari tradisi ini adalah melestarikan nilai-nilai lokal dan memperkuat hubungan sekitarnya menjaga.Â
Tradisi ini diungkapkan oleh Ki Ageng Gribig ketika beliau kembali dari ibadah ke kota Mekkah. Maka Ki Ageng Gribig menyerahkan tugas menyelenggarakan tradisi ini setiap tahun. Ki Ageng Gribig adalah ulama besar di wilayah Klaten. Tradisi Yaqowiyu dimulai oleh pemberi kue apem Ki Ageng Gribig Setelah menunaikan ibadah Haji. Maka Ki Ageng Gribig membawa pulang kue apem yang akan dibagi-bagikan kepada saudara, murid-murid, dan tetangganya.Â
Makna tradisi Yaqowiyu di Klaten adalah penghormatan terhadap leluhur, eksposi masyarakat dan pelestarian budaya asli. Ritual ini seringkali mencerminkan secara keseluruhan hal-hal semacam nilai rohaniah dan sosial yang mengalami penguatan, dan dengan itu mendukung identitas masyarakat. Selain itu, Yaqowiyu juga digunakan sebagai sarana untuk meminta keselamatan dan berkah bagi masyarakat.Â
Dalam tradisi Yaqowiyu biasanya terkandung serangkaian ritual, seperti doa, mantra, upacara seni tradisional. Hal ini umumnya ditempatkan di tempat-tempat suci dan memerlukan partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat. Pada Saudasi ini sampai juga bisa ada penyerahan sebagai ungkapan rasa terima kasih berharap berkat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H