Mohon tunggu...
elshagloria
elshagloria Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswi seni Institut Seni Indonesia Surakarta

saya hobi mendalami ilmu tentang perfilman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penggunaan Ondel-ondel Untuk Mengamen Merupakan Upaya Melestarikan Budaya, benarkah?

2 Januari 2025   02:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   02:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto ondel-ondel (sumber:vecteeyz)

Ondel-ondel merupakan sebuah kesenian tradisional khas Betawi yang merupakan sebuah boneka besar yang dirias dengan baju berwarna cerah mentereng dengan hiasan dikepala yang tidak kalah mencolok. Ondel-ondel dihias dan diberikan baju seperti itu agar terlihat seperti manusia pada umumnya. Boneka ini selalu dibuat sepasang laki-laki dan perempuan, layaknya sepasang pengantin. Biasanya ondel-ondel ini digunakan sebagai pajangan atau ada orang didalamnya yang akan memainkannya, bergoyang kekanan dan kekiri, juga berputar-putar.

Beberapa waktu belakangan ini ondel-ondel dilarang digunakan untuk mengamen. Beberapa orang setuju dengan hal ini. Masyarakat menilai bahwa apabila keberadaan ondel-ondel ini dijalanan sedikit mengganggu karena bentuknya yang besar. Oleh karena itu pemerintah dengan gentar mengeluarkan peraturan yang mengatur bahwa ondel-ondel tidak dapat digunakan untuk mengamen dijalanan.

Namun pendapat ini sangat berbanding terbalik dengan pendapat seorang seniman ondel-ondel, Hassanudin. “yang ada dijalanan itukan tidak semuanya seniman, mereka banyak gataunya. Lihat ondel-ondelnya, bajunya tidak rapih, musiknya juga dari flashdisk. Lebih baik mereka itu ditampung dan diberikan pengertian tentang kesenian ini. Biar saja itu kalau mau digunakan jadi sarana ngamen, jangan dilarang.” ujarnya.

Sejujurnya beliau sangat kesal karena kebanyakan dari pengamen yang menggunakan ondel-ondel sebagai sarana mengamen itu bukan seniman ondel-ondel asli. Namun, beliau tetap ingin seniman ondel-ondel lainnya bisa terus berkarya sekaligus mengais rezeki mereka dari kesenian ini.

Hal ini juga disetujui oleh seorang sejarawan JJ Rizal pada sebuah artikel, ia berkata bahwasanya memang dahulu ondel-ondel ini merupakan sebuah tradisi Masyarakat Betawi dalam mengusir bala, malapetaka, dan sebagainya. Kemudian ondel-ondel ini akan masuk ke kampung-kampung, ke gang gang rumah warga. Sebagai imbalannya warga akan memberikan sesuatu untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.

Sudah jarang sekali kita melihat pertunjukan ondel-ondel ada disekitar kita kecuali Ketika ada pengamen dengan ondel-ondel ini datang. Meskipun tidak semua yang mengamen dengan ondel-ondel ini merupakan seniman ondel-ondel asli, seperti yang hassan kesalkan. Kita harus bisa melihat hal ini dari sisi yang lain. Setidaknya orang-orang masih tau bahwa ada boneka raksasa yang bernama ondel-ondel, terutama gen alpha. Pemerintah juga seharusnya memberikan pengarahan kepada Masyarakat juga kaum muda untuk menggentarkan pelestarian budaya kesenian ini. Sebelum boneka raksasa itu benar-benar hilang dari peradaban.

Elsha Gloria, program studi Film dan Televisi ISI Surakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun