Mohon tunggu...
Elsha Aulia Azzahra
Elsha Aulia Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Toleransi untuk Persatuan Bangsa Melalui Algoritma Kebangsaan

8 November 2024   12:20 Diperbarui: 8 November 2024   12:28 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Toleransi merupakan suatu sikap yang digunakan untuk menjaga persatuan dalam masyarakat yang beragam. Indonesia telah dikenal dengan keberagamannya yang terdiri dari keberagaman suku, budaya, ras, dan antargolongan. Tanpa adanya toleransi, keberagaman yang seharusnya bisa menjadi keunggulan bisa menjadi sumber konflik yang mengancam integrasi sosial.

Intoleransi adalah sikap yang bertentangan dengan sila pancasila, terutama sila pertama dan ketiga. Dalam sila pertama tantangan terbesar adalah meningkatnya intoleransi antar-umat beragama yang sering kali menunjukkan sikap diskriminatif terhadap kelompok agama minoritas. Sedangkan sila ketiga berupa konflik antar suku yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia menunjukkan tidak adanya sikap menghargai perbedaan dan menjaga kerukunan.

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya intoleransi dalam bermasyarakat, salah satunya adalah keberadaan  media sosial dan gagasan dari media online yang bertentangan dengan nilai nilai Pancasila yang dapat memperburuk suatu kelompok atau agama tertentu.

Namun tidak semua pengguna media sosial dan pembaca media online mendapatkan pengetahuan mengenai sikap intoleransi, adanya media sosial dan media online sebaliknya juga bisa dijadikan sebagai wadah untuk mengembangkan atau meningkatkan sikap toleransi melalui algoritma kebangsaan.

Algoritma kebangsaan di sini sebagai rangkaian proses dan prinsip yang ditanamkan dalam kehidupan berbangsa yang beragam, di mana media sosial dan media online menjadi alat untuk memperkuat persatuan dalam keberagaman melalui pengoptimalan penggunaan media sosial agar dapat menyebarkan pesan-pesan toleransi yang mendukung kerukunan dalam bermasyarakat.

Melalui algoritma kebangsaan, sebagai pengguna media sosial dan pembaca media online yang bisa kita lakukan adalah

  • Memperbanyak konten-konten yang mengedukasi tentang keberagaman dan persatuan.
  • Bergabung dengan forum diskusi yang mendalam mengenai toleransi dan keberagaman dengan mempertemukan orang dari berbagai latar belakang untuk berbicara dan berbagi pengalaman.
  • Memfilter dan memblokir  konten kebencian dan diskriminasi.
  • Menyebarkan materi edukasi yang mengajarkan nilai-nilai toleransi dan kebangsaan.

Adanya Keberagaman Indonesia menjadikan toleransi bukan hanya sebuah sikap pribadi, tetapi sikap yang dapat dibentuk dan diperkuat melalui pendekatan algoritma kebangsaan yang tepat dalam kehidupan digital kita. Hal ini akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih saling menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dengan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun