Mohon tunggu...
Elsa Aulia
Elsa Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

trying to learn everyday

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Aroma dan Sejarah: Mengunjungi Museum Kretek di Kudus

10 Juni 2024   22:02 Diperbarui: 10 Juni 2024   22:31 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

09/06/2024 – Kota Kudus, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, adalah sebuah kota yang memiliki keberagaman budaya dan sejarah yang luar biasa kaya, terlebih jika dalam konteks ajaran Islam. Sebelum menginjakan kaki langsung di Kota Kudus, yang terbayang dan terasa adalah kental nya suasana wisata religi di Kudus. Tetapi nyatanya, kota ini memiliki julukan yakni sebagai “ Kota Kretek” ini menjadi jejak awal mula sejarah terciptanya rokok kretek hingga menjadi salah satu penopang perekonomian yang berperan besar di kota Kudus.

Pada tanggal 3 Mei 2024, saya dan teman – teman kelompok memilih Kota Kudus untuk dikunjungi sebagai daerah observasi tugas kelompok perkuliahan, pertama kali langsung terpana karena disambut oleh tugu besar bertuliskan “ Kudus Kota Kretek “ memberikan kesan penasaran bagaimana cerita dibalik pemberian julukan tersebut pada kota ini. Untungnya, kita mendatangi kota ini bersama dengan warga lokalnya, jadi secara tidak langsung sudah sepaket dengan tour guide gratis.

Setelah berkeliling, saya langsung menunjuk salah satu bangunan dengan tulisan besar didepannya “ Museum Kretek “ Pas! Ini yang membuat rasa penasaranku memuncak sejak kemarin, tour guide kita dengan senang hati bersedia mengajak kami semua mengunjungi museum tersebut dengan perasaan bangga. Setelah tugas perkuliahan selesai, kami semua bergegas dengan senang hati menuju ke Museum Kretek yang ternyata tiket masuknya bisa dijangkau oleh kantong mahasiswa seperti kami.

Memasuki Museum Kretek kami langsung tertuju pada wajah seseorang berikut ceritanya di dinding sebelah kanan, beliau adalah Haji Djamhari, nama dibalik kretek yang menjuluki Kota Kudus ini, berawal dari usaha nya mengobati rasa sesak nafasnya dengan minyak cengkih lalu berakhir dengan eksperimennya mencampur bubuk cengkih dan tembakau, lalu ia melintingnya dengan “ klobot “ kulit jagung yang melinting semua formula eksperimennya, kemudian ia membakar dan menghisap lintingannya hingga berbunyi “ kretek, kretek, kretek “ ketika dihisap, dari sini lah awal mula kretek tercipta pada tahun 1950-an. Formula beliau mengeluarkan aroma khas ketika dibakar, dan dipercayai juga memiliki manfaat bagi kesehatan kala itu.

Diambil mandiri oleh Elsa Aulia 
Diambil mandiri oleh Elsa Aulia 

Sudut demi sudut di Museum Kretek kami jelajahi, disana terdapat banyak benda – benda bersejarah dari proses terciptanya kretek. Dimulai dari alat khusus yang diperlukan untuk pembuatan kretek, kemasan kretek dari waktu ke waktu, hingga adanya miniature pekerja yang sedang membuat kretek. Selain itu juga terdapat foto – foto bersejarah, cara pemasaran kretek, dan souvenir kretek dari awal hingga zaman terbaru dari berbagai merek rokok terkenal.

Oleh Elsa Aulia
Oleh Elsa Aulia

Karena menjadi satu satunya pabrik kretek pertama, maka industri kretek adalah salah satu penyedia lapangan kerja terbesar di Kudus kala itu. Ribuan orang bekerja di pabrik-pabrik rokok dan industri terkait, seperti pertanian tembakau dan cengkeh, distribusi, dan pemasaran. Selain pekerjaan di pabrik, banyak penduduk lokal yang terlibat dalam produksi rumahan atau usaha kecil-kecilan yang berkaitan dengan kretek. Industri kretek menyumbang signifikan terhadap pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi. Penerimaan pajak dari industri ini digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan layanan publik di Kudus.

Perjalanan ke Museum Kretek di Kudus memberikan pengalaman yang tak terlupakan, menyatukan aroma khas kretek dengan sejarah kaya yang melingkupinya. Di museum ini, pengunjung dapat melihat langsung bagaimana kretek, yang telah menjadi bagian integral dari budaya dan perekonomian Kudus, diproduksi dan berkembang dari masa ke masa. Dari sejarah awalnya dengan Haji Djamhari hingga menjadi industri besar yang mendunia, kretek adalah simbol kekuatan dan kreativitas lokal. Mengunjungi Museum Kretek di Kudus adalah cara yang sempurna untuk memahami lebih dalam warisan budaya dan sejarah kota ini. Ini adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah industri, budaya lokal, atau sekadar ingin menikmati perjalanan yang penuh aroma dan cerita menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun