Pada tahun 2023, dalam rangka Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) diselenggarakan di UIN Syarif Jakarta karena terpilih menjadi Ruang Tamu pada acara Pekan Kebudayaan Nasional ini, bekerja sama antara program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FITK dengan Kemendikbudristek. Acara ini diselenggarakan selama satu pekan penuh, yakni di penghujung bulan Oktober. Komunitas Danarto dan DKK bekerja sama dengan prodi PBSI UIN Jakarta untuk merawat warisan Pak Danarto.
Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini mengangkat tema Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan, Kebudayaan Milik Semua dan bertujuan untuk merawat dan menjaga kebudayaan yang ada. Dengan ini pula PBSI mengusung tema “Resonansi Budaya Islam: Dari Ciputat untuk Dunia” yang ingin menghadirkan semangat pengenalan praktik kebudayaan yang diramu dalam serangkaian kegiatan sebagai wadah kolektif yang melibatkan berbagai aspek.
Sasaran yang ingin dicapai dalam rangkaian acara Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional 2023 ini prodi PBSI FITK UIN Jakarta akan mengaktivasi ruang loby dan selasar loby barat FITK UIN Jakarta sebagai ruang publik bersemangat kebudayaan. Bersama Danarto DKK, prodi PBSI melaksanakan Workshop Inventarisasi Digital Koleksi Komunitas, serta membuka Taman Bacaan Danarto yang isinya ada kegiatan semakan puisi, bazar tarbiyah, bedah buku “surat jibril” karya Maftuhah Jakfar, diskusi karya Lukis Islam, pertunjukan stand up comedy, sufi, hingga tribute budayawan muslim Ciputat di Loby Timur FITK UIN Jakarta selama PKN berlangsung dari 20-28 Oktober 2023.
Sebagian orang mungkin belum mengenal tokoh sastrawan yang bernama Danarto, Taukah kamu siapakah Danarto sebenarnya?
Danarto merupakan sastrawan dan pelukis termuka di Indonesia dan pelopor aliran sastra realisme magis di Indonesia. Danarto disebut oleh berbagai kalangan sebagai pembaharu dan karya-karyanya menampilkan berbagai eksperimen, karyanya juga merupakan kiasan kaum kebatinan, yang luar biasa dinamikanya dan daya imajinasinya.
Karyanya yang terkenal diantaranya adalah Kumpulan cerpennya yang lain, Godlob (1975), Adam Ma’rifat (1982), Berhala (1987), Gergasi (1993), dan Setangkai Melati di Sayap Jibril (2008). Karya-karya Novelnya, yakni: Asmaraloka (1999), dan Orang Jawa Naik Haji (1983). ia juga memenangkan Hadiah Sastra (1982) Dewan Kesenian Jakarta, Hadiah Buku Utama (1982) dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu Danarto juga ternyata aktif di dunia teater. Dia adalah penata pentas pagelaran teater Bengkel Pagelaran Rendra, Teater kecil Arifin C. Noer.
Danarto dilahirkan pada tanggal 27 Juni 1941 di Sragen, Jawa Tengah. Setelah menamatkan pendidikannya di sekolah dasar (SD), ia melanjutkan pelajarannya ke sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian, ia meneruskan sekolahnya di sekolah menengah atas (SMA) bagian Sastra di Solo. Pada tahun 1958-1961 ia belajar di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta jurusan Seni Lukis. Ia memang berbakat dalam bidang seni. Pada tahun 1958-1962 ia membantu majalah anak-anak Si Kuncung yang menampilkan cerita anak sekolah dasar. Ia menghiasi cerita itu dengan berbagai variasi gambar. Selain itu, ia juga membuat karya seni rupa, seperi relief, mozaik, patung, dan mural (lukisan dinding). Rumah pribadi, kantor, gedung, dan sebagainya banyak yang telah ditanganinya dengan karya seninya. Ayahnya Bernama Jakio Harjodinomo, seorag mandor pabrik gula. Sedangkan ibunya Bernama Siti Aminah, seorang pedagang batik eceran di pasar. Danarto adalah anak keempat dari lima bersaudara.
