Mohon tunggu...
Elsa Wini Ramadhani
Elsa Wini Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Unissula

Nama: Elsa Wini Ramadhani Tempat/Tanggal Lahir: Rembang, 01 Januari 2000 Alamat: Kota Rembang Kabupaten Rembang Agama: Islam Pekerjaan: Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesenjangan Pendidikan di Indonesia

31 Oktober 2020   15:56 Diperbarui: 31 Oktober 2020   16:12 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia. (Nelson Mandela)  Pendidikan selalu menjadi sesuatu yang pertama pandang karena pada akhirnya setelah ini kita semua yang menjadi penerus bangsa. Suatu negara akan berkembang dan akan maju karena memiliki potensi siswa yang berkualitas baik. Untuk mengembangkan suatu bangsa maka dari itu pendidikan sangatlah penting. Kita semua harus bekerja sama dalam bidang pendidikan demi mewujudkan tujuan bersama yaitu memajukan pendidikan yang ada di negara kita Indonesia. Tetap semangat untuk memajukan dunia pendidikan dinegara kita Indonesia agar tidak saing dengan negara-negara lain yang memang memiliki potensi pendidikan yang baik dan memiliki pendidikan yang jauh berkualitas. Jangan jadikan ini sebagai impian saja jangan sekedar berangan-angan namun kita semua harus bergerak maju untuk mewujudkan impian tersebut. Sebab tak ada gunanya kalau kita hanya berangan-angan tanpa bergerak menciptakan perubahan untuk dunia khususnya dalam bidang pendidikan. Mulailah dari sekarang untuk berubah menjadi penerus bangsa yang berwawasan luas supaya kelak bisa menjadi pemimpin bangsa yang mampu mengajak rakyatnya untuk mencapai tujuan bersama yaitu memajukan pendidikan  di negara kita Indonesia. Mari belajar untuk melawan rasa malas demi kemajuan negeri ini.

 Ada sekolah yang bertaraf internasional ini memang hanya bisa kalangan tertentu yang bisa masuk disekolah tersebut namanya saja sudah internasional tentu bukan sekolah yang biasa disekolah tersebut perlu mengeluarkan cukup banyak biaya, disekolah internasional selain diajarkan cara berbahasa indonesia yang baik dan benar tentunya juga diajarkan berbahasa asing lainnya misal seperti bahasa inggris, bahasa arab dan lain sebagainya. Namun ada juga orang tua yang hanya mampu menyekolahkan anaknya di sekolah yang biasa yang mungkin hanya mengajarkan cara berbahasa indonesia yang baik dan benar kalaupun saja mengajarkan bahasa asing kemungkinan juga terbatas. Sebenarnya sekolah yang berkelas tidak menjamin kulitas siswa yang unggul dalam berprestasi karena semua tergantung kepada siswanya percuma saja disekolahkan disekolah yang berkelas tetapi minat belajar siswa rendah, pun sebaliknya apabila siswa disekolahkan disekolah yang biasa-biasa saja kalau siswanya berpotensi memiliki minat belajar yang tinggi maka akan terus maju meskipun berasal dari sekolah yang biasa. Negara membutuhkan seseorang yang berpotensi belajar tinggi, seeorang yang berwawasan luas dan mampu menanamkan nilai sosial didalam kehidupan bukan menerima karena seseorang yang menimba ilmu disekolah internasional saja. Perlu digaris bawahi bahwa dimanapun kamu belajar sebenarnya sama saja asal memiliki minat atau semangat belajar yang tinggi. Terkadang banyak ditemui seorang siswa yang minder karena tidak bisa sekolah ditempat favorit atau mungkin sekolah impian mereka itu semua bisa menjadi semangat untuk mereka bahwa kita juga bisa seperti mereka yang keterima disekolah favorit sekali lagi nama sekolah tidak menjamin kita menjadi seseorang yang pintar, seseorang yang sukses sebab itu semua ada karena adanya ketekunan yang memang ada didalam benah diri kita sendiri dan diimbangi oleh berdoa pada Allah.

Sebenarnya yang terpenting itu bukan hanya sekedar baik atau kurangnya fasilitas sekolah melainkan solidaritas dari siswa nya untuk berinteraksi sesama siswa untuk saling belajar bersama misalkan seorang siswa yang mungkin pemahamannya mengenai materi yang disampaikan oleh guru kurang bisa dibantu oleh siswa yang sudah paham, intinya saling membantu dan memberikan ilmu yang sudah didapat. Ilmu yang kita dapat selama belajar akan jauh lebih bermanfaat apabila kita bisa mengajarkan atau mengamalkan ilmu itu dilingkungan sekiyar kita. Kita semua adalah calon-calon penerus bangsa maka kita harus mempunyai niat belajar yang tinggi dan harus pandai-pandai berinteraksi antar sesama terutama pelajar saling berbagi ilmu satu sama lain. Percuma saja wawasan luas pendidikan tinggi akan tetapi nilai sosial dan nilai sosialnya kurang buat apa sebab kita semua perlu adanya kerjasama untuk membangun negeri ini supaya maju menjadi lebih baik dan berkualitas.  Salah satu upaya untuk mencegah kesenjangan pendidikan ini harusnya pemerintah memberikan keringanan dalam segi pembayaran atau justru malah membuat program gratis sekolah sampai lulus dengan kualitas yang baik pula karena pada dasarnya kerap sekali dijumpai anak yang tidak sekolah hanya karena biaya perekonomian keluarganya. Ada yang memang hasil ciri payah orang tuanya hanya cukup untuk makan sehari-hari pun masih susah apalagi untuk membiayai keperluan sekolah anaknya. Sangat amat di sayangkan apabila seorang anak yang memiliki potensi belajar yang baik namun hanya karena perekonomian yang tidak memungkinkan seorang anak untuk lanjut sekolah banyak sekali kasus yang terjadi dinegara kita Indonesia. Karena itulah bibit yang memang baik dan dicari oleh Negara karena itu termasuk aset Negara yang berharga memiliki seorang anak yang potensi belajarnya bagus. Ini sebagai pesan bagi Bapak Mentri Pendidikan dengan mengetahui persoalan ini sangat diharapkan setelah ini ada perubahan didalam dunia pendidikan didalam pendidikan negara Indonesia.

Sumber referensi: Prasetyo, Eko. 2005. Orang Miskin Dilarang Sekolah. Yogyakarta : Resist Book.
Rois, Nur. 2012. Kesenjangan Sosial Di Dunia Pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun