Mohon tunggu...
Elsa Wijayanti
Elsa Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sampah Bukan Masalah : Hal Inspiratif Madrasah Mu'allimaat Yogyakarta dalam Pengelolaan Sampah

16 Desember 2024   22:52 Diperbarui: 18 Desember 2024   20:03 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto siswi Madrasah Muallimaat Yogyakarta 

Diperoleh data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022.  Hasil dari 202 kabupaten atau kota se Indonesia menyebutkan jumlah sampah yang tertimbun mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Sampah yang selama ini telah dibuang, pada dasarnya belum sepenuhnya terbuang. Akan tetapi hanya berpindah tempat ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

 Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia. Dari permasalahan tersebut banyak daerah yang terkena dampak nya, salah satunya yaitu kota Yogyakarta. Lembaga pendidikan dengan kualitas akademik yang unggul dan sebagai pelopor dalam kegiatan ramah lingkungan sekolah di Indonesia,  Madrasah Mu'allimaat Yogyakarta. Salah satu langkah besar yang diambil oleh madrasah ini adalah menuju "bebas sampah plastik", gerakan inisiatif yang menginspirasi banyak pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menciptakan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam. Gerakan bebas sampah plastik di Madrasah Mu'allimaat Yogyakarta bukanlah sebuah program  dari  hasil komitmen bersama antara siswa, guru, dan pihak madrasah untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. 

Langkah yang diambil oleh Madrasah Mu'allimaat Yogyakarta dalam menjadikan sekolah "bebas sampah plastik" diantaranya  :

1. Pemilahan sampah sejak dini

Salah satu kunci sukses dalam mengurangi sampah plastik di Madrasah Mu'allimaat Yogyakarta adalah pemilahan sampah yang efektif. Di setiap sudut sekolah, tersedia tempat sampah terpisah untuk sampah organik, anorganik, dan sampah residu. Pemilahan ini memudahkan siswa untuk mengidentifikasi jenis sampah yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa digunakan lagi.

Sebagai maksud memberi pemahaman kepada siswa dan guru mengenai pentingnya memilah sampah dengan benar. Sampah residu, atau sampah yang tidak bisa didaur ulang, merupakan penyumbang terbesar dalam masalah sampah plastik. Melalui penyediaan tempat sampah dengan jenis yang berbeda di setiap sudut area untuk memudahkan proses pemilahan dan dapat memberi pemahaman kepada siswa terkait pentingnya pengelolaan sampah dengan baik sejak dini.

Dengan cara ini, Madrasah Mu'allimaat Yogyakarta  tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik, tetapi juga mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA), yang pada akhirnya berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan yang lebih besar.

2. Membeli makanan menggunakan kotak nasi

Salah satu inisiatif cerdas yang diterapkan di Madrasah Mu'allimaat Yogyakarta adalah mengajak siswa dan seluruh civitas akademika untuk menggunakan wadah makan yang dapat digunakan berulang kali, seperti kotak nasi. Program ini secara langsung mengurangi konsumsi plastik sekali pakai, terutama dalam kegiatan sehari-hari ketika jam istirahat. Siswa diajak untuk membawa kotak makan sendiri saat membeli jajanan di luar sekolah dan membawa tumbler untuk minum.

Dengan cara ini, siswa tidak hanya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, tetapi juga turut serta dalam menciptakan kebiasaan positif yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

3. Membeli minuman dengan membawa tumbler

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun