Mohon tunggu...
Elsa Valent
Elsa Valent Mohon Tunggu... Freelancer - Bukankah tulisan begitu menarik?

Mengeksplorasi pengetahuan dengan membaca. Berbagi pengetahuan dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Loneliness

14 April 2020   17:03 Diperbarui: 14 April 2020   17:02 5039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash.com /Jon Tyson

Dedaunan berguguran di taman kota
Malam-malam kosong dengan semilir angin yang dingin
Embun lebih awal, pamit di ujung pagi
Terlentang menatap lampu di kandang sultan

Angin timur mengeringkan pepohonan di sekitar
Keluyuran berkeliling sejengkal di atas atap
Seperempat malam ia bertahan
Lalu berpindah ke gedung-gedung tinggi

Aku adalah tamu di dalam mimpiku
Aku menjadi serakah untuk sesaat
Membenderangkan semua bintang
Semua orang tersenyum menyapaku

Sesaat benar sesaat
Cahaya di mata orang-orang itu padam
Kembali berpaling ke luar
Melangkah pasti menjauh

Aku kembali menjadi asing dalam mimpiku
Dedaunan lagi dan lagi berguguran
Mengering gemulai dan sirna
Gelap di semua sudut datang ke tengah

Aku terbangun dari tidurku
Mereka kembali pada dunia yang dipujanya
Seperti kemarin dan dulu, bahkan akan ke depannya
Aku dan kesepianku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun