Ibu Bumi
Setiap waktu sakit paru-parunya
Racun dari mesin terus-menerus mencekik
Kepulan pabrik kian menggerogoti memberi warna di udara
Ibu Bumi
Semakin lemah nadinya
Limbah cair meresap di sekujur cabang sungai
Merusak lambung ibu di dasar samudera
Ibu Bumi
Semakin luka tubuh cangkangnya
Anak-anak ibu membangun menara dan menjahit tubuh ibu
Menguliti kulit permata hijau ibu untuk membangun peradabannya
Ibu Bumi
Semakin perih luka di tubuhnya oleh tetesan hujan asam mengguyuri keseluruhan
Payung-payung ibu tak mampu lagi menahan
Menahan teriknya bintang dan kecutnya hujan
Untukmu yang tercinta, Ibu Bumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H