Kamis, 16 Januari 2025- telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi Pembuatan Silase sebagai Pakan Ternak di Rumah Pakan Ternak, Dusun Kaleleng, Desa Saotengnga, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKN-T Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan pakan ternak yang efisien dan berkelanjutan. Kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA dan dihadiri oleh Babinsa Desa Saotengnga, Ketua TP PKK, penyuluh pertanian dan peternakan, serta sejumlah masyarakat Desa Saotengnga.Â
Silase yang diperkenalkan pada kegiatan ini adalah hijauan makanan ternak yang diawetkan menggunakan teknik fermentasi. Proses ini melibatkan fermentasi oleh bakteri asam laktat dalam kondisi asam dan tanpa udara (anaerob), sehingga menghasilkan pakan yang segar dan berkualitas tinggi. Dalam demonstrasi ini, rumput gajah digunakan sebagai bahan utama silase. Rumput yang telah dipotong dan dicampur dengan bahan tambahan kemudian dimasukkan ke dalam wadah kedap udara untuk memulai proses fermentasi. Setelah beberapa minggu, rumput berubah menjadi silase yang memiliki daya simpan lama dan bergizi tinggi untuk pakan ternak.Â
Sebanyak 500 kg silase berhasil dihasilkan dalam kegiatan ini, yang menunjukkan potensi besar teknik ini untuk diterapkan di Desa Saotengnga sebagai salah satu solusi pengelolaan pakan ternak. Mahasiswa Fakultas Peternakan Unhas, Ikran, selaku penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa pembuatan silase memiliki banyak manfaat. "Silase ini sangat bermanfaat bagi peternak karena dapat digunakan saat musim kemarau, di mana hijauan segar sulit ditemukan. Selain itu, prosesnya sederhana dan bahan-bahannya mudah diperoleh," ujarnya.Â
Penyuluh peternakan, Andi Asirah,  juga memberikan tanggapannya mengenai kegiatan ini. "Dengan adanya program kerja dari Mahasiswa KKN tentang pembuatan silase ini, diharapkan peternak dapat mengambil ilmu dan manfaat dari teknologi tersebut, karena teknologi pembuatan silase ini sangat memberikan kemudahan bagi peternak, untuk tidak mengarit rumput setiap pagi dan sore hari karena sudah ada stok pakan dari hasil fermentasi tersebut, yang telah di lakukan pada saat puncak produksi hijauan Pakan Ternak.  Disamping juga untuk menjaga ketersediaan hijauan sepanjang tahun baik dalam jumlah maupun mutunya, yang mana pakan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan yang mencapai 70% . Dan semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peternak untuk meningkatkan  kesejahteraan dan juga guna mendukung swasembada dalam ketersediaan pangan hewani," ungkapnya.Â
Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat yang hadir. Mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman tentang manfaat silase, tetapi juga berkesempatan langsung mempraktikkan proses pembuatannya. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Saotengnga dapat menerapkan teknik pembuatan silase secara mandiri dan berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan ternak di desa mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI