Mohon tunggu...
Elsa Sitohang
Elsa Sitohang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Saya memiliki tipe kepribadian ISTJ dan memiliki hobi membaca khususnya cerita fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Jam Sibuk di Bundaran Waru: Menghadapi Krisis Kemacetan Surabaya

24 Desember 2024   16:23 Diperbarui: 24 Desember 2024   16:23 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Kemacetan di Surabaya menjadi hal yang umum terjadi setiap hari, khususnya di Bundaran Waru pada pukul 16.00 hingga 19.00 WIB. Dengan meningkatnya jumlah populasi dan jumlah kendaraan mewah seperti mobil, hal ini tidak hanya mengganggu pergerakan masyarakat tetapi juga berpengaruh pada kualitas hidup dan lingkungan. 

Banyak hal yang bisa menjadi penyebabnya antara lain:

1.      Volume Kendaraan Tinggi

Pada rentang waktu antara pukul 16:00 hingga 19:00 WIB, jumlah kendaraan yang melintas terlihat meningkat secara signifikan akibat dari pulangnya para pekerja dan siswa sekolah pada waktu tersebut. 

2.      Infrastruktur Jalan

Meski sudah ada beberapa langkah yang diambil oleh pemerintah, lalu lintas Bundaran Waru sering kali terasa kurang luwes untuk menampung jumlah kendaraan yang padat.

3.      Perilaku Pengemudi

Pola perilaku para pengemudi yang suka berhenti sembarangan di tepian jalan juga ikut menyumbang dalam kemacetan lalu lintas. 

4.      Kurangnya Penggunaan Transportasi Umum

Kenaikan penggunaan kendaraan pribadi disebabkan oleh kurangnya opsi transportasi umum yang berdampak pada peningkatan volume kendaraan di jalan.

Ada beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa masalah kemacetan di Bundaran Waru yang masih belum terselesaikan dan berdampak negatif secara signifikan. Berikut beberapa dampak akibat kemacetan di Bundaran Waru:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun