Mohon tunggu...
Elsa SeptriaDarma
Elsa SeptriaDarma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rasa Pedas atau Sensasi Panas?

24 November 2021   19:44 Diperbarui: 24 November 2021   19:49 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam buah cabai terdapat zat capsaicin yang menyebabkan rasa pedas pada cabai. Foto : jcomp (Freepik.com). 

Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan yang namanya makanan pedas. Bahkan ada yang mengatakan tidak mau makan jika tidak dengan makanan yang pedas. Ternyata makanan pedas memang secandu itu bagi para penikmatnya. Tetapi apakah rasa pedas itu benar-benar ada? Atau hanya sekedar sugesti oleh otak? Pada dasarnya kajian mengenai rasa pedas memiliki kaitan erat dengan sensasi dan mekanisme otak dalam menghadapi serangan rasa pedas. 

Asal Mula Rasa Pedas pada Cabai

Pedas adalah sensasi yang dihasilkan oleh senyawa biotik, yang mengakibatkan adanya rasa panas dan pedas saat memakan cabai. Makanan yang memiliki cita rasa yang pedas biasanya mengandung intensitas cabai yang tinggi. Banyak orang percaya bahwa rasa pedas dari cabai berasal dari bijinya. Tetapi faktanya rasa pedas pada cabai berasal dari suatu zat yang bernama zat capsaicin. Capsaicin adalah suatu zat yang menghasilkan rasa pedas dan panas pada mulut atau bagian yang terkena oleh zat tersebut. Zat capsaicin terletak pada plasenta dalam buah cabai. 

Rasa pedas yang ditimbulkan memiliki beragam manfaat, seperti memperkuat denyut jantung dan saraf serta bermanfaat untuk mengatur peredaran darah dalam tubuh (Prainata, 1999). Sesungguhnya zat capsaicin tidak menghasilkan rasa pedas tetapi sensasi panas atau terbakar di dalam mulut dan lidah. Karena pada dasarnya lidah manusia tidak memiliki reseptor khusus untuk mengenali rasa pedas. Lidah hanya mempunyai 4 reseptor untuk mengenali rasa, yaitu manis, pahit, asam, dan asin. Jadi rasa pedas itu tidak pernah ada melakinkan hanya sensasi terbakar dan panas. 

Mengapa Sensasi Panas dan Terbakar Bisa Muncul?

Sensasi panas dan terbakar atau yang biasa dikenali sebagai rasa pedas saat mengonsumsi makanan pedas tidak mempunyai reseptor di lidah agar bisa mengenalinya. Sensasi pedas dari zat capsaicin diterima oleh papila lidah, yaitu sejenis tonjolan-tonjolan kecil pada lidah yang berfungsi untuk menerima stimulus pengecapan. 

Pada papila terdapat reseptor saraf sensorik khusus panas tinggi yang bernama Transient Receptor Potential Vanilloid One atau yang biasa disingkat TRPV1. Fungsi dari reseptor saraf ini adalah untuk mengirimkan informasi pada otak bahwa di tempat diterimanya zat capsaicin sedang mengalami kebakaran atau kepanasan. 

Bagian otak yang menerima rangsangan dari reseptor saraf TRPV1 ini adalah Lobus Parietal yang merupakan bagian dari Cerebral Cortex. Lobus Parietal banyak berkaitan dengan fungsi menerima pesan atau sensasi yang diperoleh melalui panca indra, seperti pesan dari reseptor lidah saat menyampaikan rangsangan dari zat capsaicin. 

Oleh karena itu pedas tidak dapat dimasukan dalam kategori rasa layaknya rasa manis, asin, asam, dan pahit. Karena ketika zat capsaicin menyinggung papilla dan memberikan stimulus pada saraf, TRPV1 mengirimkan informasi pada otak berupa rasa sakit seperti lidah kita dalam keadaan terbakar. Perasaan panas dan terbakar oleh lidah ini tidak berbeda dengan sensasi yang dirasakan kulit kita terbakar. Sehingga pedas bukanlah rasa, melainkan sensasi panas yang diterima oleh otak. 

Reaksi Otak terhadap Sensasi Pedas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun