Mohon tunggu...
elsasarisalsabila
elsasarisalsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Langkah Sederhana dalam Menghadapi Perubahan Sosial di Kalangan Generasi Muda

17 Desember 2024   12:40 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:42 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kehidupan Masyarakat kerap kali mengalami perubahan - perubahan sosial. Perubahan ini meliputi di berbagai bidang secara melunyeluruh, baik itu ekonomi, pendidikan. hukum, teknologi, dan bidang atau aspek kehidupan lainnya. Sosisolog Indonesia, Selo Soemardjan, berpendapat bahwa, perubahan sosial adalah segala perubahan pada lemabaga permasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok masyarakat. Perubahan ini akan tampak setelah tatanan kehidupan masyarakat yang lama di bandingkan dengan yang baru. Dan perubahan ini bisa saja berupa kemajuan atau kemunduran.

Perubahan Sosial adalah fenomena yang tak terhindarkan dari kehidupan bermsyarakat. Terutama di kalangan generasi muda yang sangat adaptif terhadap perubahan teknologi, budaya, dan berbagai nilai- nilai lainnya. Mari kita lihat dari aspek kehidupan teknologi saat ini, dimana semua orang di zaman ini sudah tidak bisa lepas dari yang namanya teknologi digital, sehingga semuanya dapat dilakukan secara instan. Hal ini memberikan sebuah perubahan social yang sangat signifikan. Dari beberapa banyak contoh lain perubahan social, penggunaan teknologi merupakan salah satu contoh di kehidupan yang cukup beresiko terlebih lagi saat ini sudah hadir teknologi AI.

Berdasarkan data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023. Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka ada peningkatan 1,4%. Teknologi yang semakin canggih bisa menciptakan ketergantungan, seperti penggunaan media sosial berlebihan yang mengurangi produktivitas. Arus globalisasi lewat teknologi bisa menyebabkan pergeseran nilai-nilai tradisional, yang nantinya akan tergantikan dengan budaya baru yang lebih individualistik.

Dapat kita lihat dari contoh kasus nyata tentang "Kebaya Korean Style" yang dimana hal ini sangat kontroversial mengingat Kebaya merupakan pakaian tradisional khas Indonesia namun mengalami percampuran akulturasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kemudian westernisasi yang kini marak juga merupakan ancaman bagi ketahanan budaya lokal, hal ini dipicu dari perkembangan teknologi yang canggih tadi, dan hal ini perlu kita seriusi demi kebaikan generasi muda yang nantinya berperan sebagai Agent Of Change.

Untuk Menanggulangi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari perubahan sosial, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kita ikuti.

  1. Meningkatkan Pendidikan Karakter : Dengan menempuh pendidikan formal dan informal, generasi muda harus menanamkan nilai-nilai moral dan etika guna memperkuat identitas generasi muda di tengah perubahan sosial.
  2. Memanfaatkan Teknologi Secara Positif : Edukasi terkait literasi digital sangat penting untuk mengarahkan generasi muda agar menggunakan teknologi secara produktif seperti, menjadikan media belajar, berwirausaha, dan berinovasi.
  3. Memiliki Kemampuan Beradaptasi : Generasi muda sudah seharusnya memiliki keterampilan hidup atau (life Skills) seperti berpikir kritis, memecahkan masalah, komunikasi yang efektif, dan memiliki keterampilan kerja yang baik.
  4. Mendapatkan Peran Keluarga dan Instansi Pendidikan dalam Pembentukan Nilai-Nilai : Keluarga sudah seharusnya menjadi tempat pertama bagi seorang anak untuk belajar mengenai nilai-nilai kehidupan, dibantu dengan Instansi Pendidikan agar persiapan seorang anak jauh lebih matang untuk menghadapi kehidupan sosial.
  5. Peduli Terhadap Kesehatan Mental : Banyak generasi muda diluar sana yang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya akibat lari dari sebuah masalah. Di tengah tekanan sosial yang begitu hebat ini, kita seharusnya waspada terhadap kesehtan mental kita, setidaknya luangkan waktu sejenak untuk membuat diri jauh lebih tenang, dan mencari tahu keinginan serta kebutuhan diri yang masih belum terpenuhi agar kita bisa mencintai diri sendiri lebih baik lagi.

Sumber :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun