Apa yang terlintas dipikiran kamu jika anak usia dini sudah mampu memahami dirinya sendiri?
Bukan hal tidak mungkin untuk anak usia dini dapat memahami dirinya sendiri. Contohnya jika anak usia dini sudah mengerti mengenai makanan kesukaan, hal kesukaan, bahkan mungkin anak sudah mengerti hobinya. Pemahaman mengenai diri sendiri sangat penting ditanamkan pada anak-anak agar mereka dapat mengenali dirinya dan saat tumbuh nanti anak akan tahu mengenai jati dirinya. Dalam ilmu pengetahuan, kecerdasan mengenali diri sendiri disebut dengan kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan intrapersonal adalah ketika anak mampu mengenali dan memahami dirinya dan berani untuk bertanggung jawab atas hal yang dia lakukan. Anak-anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal ini dapat mempelajari suatu hal melalui dirinya sendiri atau otodidak.
Kecerdasan intrapersonal ini adalah salah satu dari kecerdasan majemuk atau yang biasa disebut dengan multiple intelegences. Dalam multiple intelegences, kecerdasan intrapersonal yaitu kecerdasan yang fokusnya pada diri sendiri.
Anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal mempunyai ciri sebagai berikut :
- Dapat memahami mengenai perasaan dirinya.
- Mampu dalam membedakan emosinya.
- Mengerti kekurangan dan kelebihan pada dirinya.
- Suka dengan fantasi, bermimpi, berpikir, dan merenung
- Anak akan memahami apa yang dia percaya dan dapat menjelaskanya ke orang lain
- Suka untuk menyendiri
- Anak sering melakukan intropeksi diri ketika dia melakukan yang menurutnya salah
- Anak tahu apa yang diminatinya
- Dapat memberikan motivasi untuk diri sendiri
Selain ciri diatas, menurut Amstrong ada juga indikator anak dikatakan cerdas dari segi intrapersonal yaitu:
1. Anak dapat menampakan sikap dirinya. Dalam hal ini contohnya anak tidak mudah mengikuti orang lain, mempunyai tekad yang besar dalam meraih sesuatu.
2. Anak tidak suka berbohong. Anak mengetahui bagaimana kesanggupannya, ketika ia sanggup ia akan berkata jujur, tapi ketika ia tidak sanggup ia juga akan berkata seperti adanya itu. Tetapi terkadang juga anak mau untuk mencoba hal baru.
3. Anak menolak atau menghindar ketika diajak membahas masalah-masalah yang mengundang reaksi banyak orang, tidak menyukai pembicaraan yang kontroversial.
4. Anak akan menikmati kegiatannya. Dia akan sangat suka dan tidak meminta validasi dari orang lain atas hal yang dilakukan, dia juga akan menyelesaikan kegiatannya dengan baik.
5. Anak akan percaya diri dalam mecoba suatu hal yang baru.
6. Anak dapat memiliki pendapatnya sendiri yang mungkin berbeda dengan temannya.