Berdakwah bukan diwajibkan untuk seorang da'i saja tetapi kita sebagai umat islam juga diwajibkan untuk berdakwah. Dakwah bukan hanya ceramah didalam masjid saja tetapi bisa dengan menyampaikan dan mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran. Pesan Di dalam surah al imron ayat 104 sudah jelas yaitu allah memerintahkan orang mukmin agar mengajak manusia pada kebaikan, menyuruh perbuatan ma'ruf, dan mencegah perbuatan mungkar.
Seorang pendakwah ketika ada sesuatu masalah didalam masyarakat harus bisa membantu menyelesaikan masalah dan harus mengajak kebaikan serta mencegah perbuatan mungkar. Bukan hanya berharap ada panggilan ke masjid lalu mengharapkan imbalan yang akan dikasih tetapi harus ikhlas menolong serta menyampaikan kebaikan.Â
Ikhlas dalam islam berarti mencerahkan hati dan membersihkannya dari segala kontaminasi, sehingga niat dan perbuatan hanya ditujukan kepada Allah Swt. Seorang da'i yang ikhlas memiliki motivasi yang tulus dan tidak terpengaruhi dengan duniawi seperti mencari pujian dan keuntungan pribadi. Mereka akan berfokus dengan tujuan ibadah kepada Allah swt untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Menanamkan sifat ikhlas dalam seorang da'i tidak mudah tetapi dengan kesadaran dan komitmen yang kuat, hal ini dapat dilakukan.
Orang yang beruntung mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat adalah mereka yang menjalankan tiga hal berikut ini:
- menyeru pada kebajikan petunjuk-petunjuk allahÂ
- mengajak kebaikan dengan cara bersama-sama
- dan mencegah kemungkaran tanpa ada rasa kebencian dan menjatuhkan 0rang lain.
Kita sebagai umat islam dituntut untuk sama-sama menentang hal yang mungkar dan menyambut yang ma'ruf meski datangnya dari orang yang tidak kita suka. Hendaknya kita  selalu dalam kebajikan. Jangan biarkan diri kita terjerumus terhadap yang mungkar.
Dengan menanamkan sifat ikhlas dalam seorang da'i, mereka akan jadi lebih efektif dan berpengaruh untuk masyarakat. Mereka akan menjadi teladan yang baik dan inspiratif bagi orang lain. Â
Jakarta,20 Mei 2024
Dosen Pengampu Mata Kuliah Tafsir: Dr. Hamidullah Mahmud, M. A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H