Mohon tunggu...
Elsa Rosiana Kun
Elsa Rosiana Kun Mohon Tunggu... -

Mahasisiwa PSIK FK UNDIP yang suka berenang makan dan tidur Moto hidup saya adalah Membahagiakan Semua Orang yang menyayngi saya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tidur Mendengkur?? Akibatkan Penyakit??

2 November 2010   06:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:54 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dengkuran adalah suara yang keluar selama tidur akibat getaran pada jaringan lunak pada bagian belakang hidung dan tenggorokan. Mendengkur tidak boleh diremehkan. Kebiasaan tidur mendengkur dinilai berbahaya. Kebiasaan yang dianggap biasa oleh semua orang itu ternyata dapat menyebabkan resiko tinggi. Gangguan tidur yang dalam istilah kedokteran disebut sleep apnoea itu terjadi akibat penyempitan saluran pernafasan. Dalam kondisi tertentu, gangguan ini dapat berakibat kematian. Penyempitan saluran pernafasan mengakibatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh terhambat.

Pada tingkat tertentu bisa membuat pernafasan terhenti (obstructive sleep apnoea). Kondisi ini bisa terjadi berulang kali dengan durasi sekitar 10-60 detik. Dalam semalam orang yang mendengkur bisa berhenti bernafas sesaat sebanyak 300 kali.

Minimnya suplai oksigen membuat seluruh organ tubuh, termasuk jantung dan otak, bekerja keras menjalankan fungsinya. Itulah mengapa, mendengkur dalam jangka panjang bisa mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi, stroke, dan jantung. Kadar oksigen masuk yang terhambat dapat merusak lapisan sel dalam pembuluh darah.

Yang perlu diwaspadai adalah ketika suara dengkuran terdengar semakin keras, tiba-tiba berhenti, dan disusul hentakan nafas. Kondisi itu memacu organ tubuh, terutama jantung, bekerja lebih keras untuk memasok oksigen. Dan saat terbangun biasanya akan merasa sakit kepala dan linglung.

Mengatasi dengkuran memang tidak mudah. Namun, kita bisa meminimalkan gangguan itu dengan sejumlah tips berikut:

1.Posisi Tidur miring

Posisi tidur miring akan membuat aliran udara lebih lancar. Sementara tidur telentang atau tengkurap membuat organ pernafasan tertekan dan memicu dengkuran.

2.Kurangi berat badan

Berat badan berlebih menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mendengkur. Lipatan lemak di sekitar leher membuat aliran udara terhambat.

3.Hindari mengkonsumsi alkohol

Minuman keras dapat melemahkan sistem saraf di bagian rahang dan tenggorokan yang dapat memicu suara dengkuran. Alkohol dapat menekan sistem saraf pusat dan relaksasi otot-otot leher dan rahang, yang membuat orang lebih mungkin mendengkur. Zat ini juga dikenal menyebabkan gangguan tidur, yaitu kondisi berbahaya yang dikaitkan dengan penyakit jantung.

4.Berhenti merokok

Racun yang terkandung dalam rokok memicu gangguan sistem pernafasan yang akhirnya memicu pola tidur mendengkur.

5.Memakai bantal tinggi

Tidur dengan kepala ditinggikan mungkin akan melepaskan beberapa tekanan pada sistem pernapasan, sehingga bernapas terasa lebih mudah. Angkat kepala tempat tidur dengan menempatkan balok kayu di bawah tempat tidur atau menopang tubuh bagian atas dengan bantal (bukan hanya kepala, karena itu justru bisa menghambat pernapasan).

6.Segera obati alergi

Alergi pernapasan kronis dapat menyebabkan mendengkur dengan memaksa penderita untuk bernapas melalui mulut selama tidur. Mengambil antihistamin sebelum tidur dapat membantu.

7.Menggunakan penyegar mulut

Dokter atau dokter gigi mungkin akan meresepkan penyegar mulut anti-snoring yang dapat membersihkan mulut sekaligus menjaga otot rahang bawah menjadi lebih longgar.

8.Tidur teratur

Tidur cukup serta tidur dan bangun secara teratur dapat menghentikan kebiasaan ngorok.

9.Konsultasi ke dokter bila sedang hamil dan mendengkur

Terkadang, beberapa wanita hamil mendengkur. Mendengkur dapat terjadi karena berat badan meningkat dan perubahan hormon kehamilan menyebabkan otot-otot rileks. Apa pun penyebabnya, mendengkur selama kehamilan dapat mengurangi jatah oksigen untuk bayi. Segera konsultasi ke dokter bila mengalami hal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun