Mie instan bukan produk yang asing lagi yang sering kita konsumsi. Apalagi kita sebagai mahasiswa pada akhir-akhir bulan mie adalah menu utama makanan yang kita makan. Isu mengenai apa saja yang terkandung pada mie instant yang membuat hati kita sebagai para pengkonsumsi mie makanan siap saji ini tidak tenang. Dibalik kelezatan dan kepraktisan penyajiannya ini sebenarnya banyak isu-isu yang beredar antara lain
Pertama Mie instant mengandung lilin. Oleh karena itu, ketika dimasak airnya menguning.Sebenarnya Mie instant tidak menggunakan lilin. Lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Lilin sebenarnya ada pada makanan alami,seperti kubis. Kubis jika dicuci dengan air tidak langsung basah, atau apel yang jika di gosok akan mengilap. Itulah lilin yang memang diciptakan alam.
Mie instant menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Sebenarnya dalam proses pembuatannya mie instant menggunakan metode khusus agar lebih awet, namun sama sekali tidak berbahaya. Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu cara pengawetan mie instant adalah deep frying yang bisa menekan rendah kadar air (sekitar 5%).
Metode lain adalah air hot drying (pengeringan dengan udara panas). Inilah yang membuat mie instant bisa awet hingga 6 bulan. Asalkan kemasannya terlindung secara sempurna. Kadar air yang sangat minim ini, tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup apalagi berkembang biak. Malah mie instant tidak berbau tengik serta tidak menggumpal basah. Langkah terakhir untuk memastikan mie instant layak konsumsi adalah perhatikan dengan seksama tanggal kadaluarsanya.
Ketiga Penggunaan styrofoam pada mie yang berkemasan berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika styrofoam terkena air panas, seperti ketika memasak mie instant dalam cup. Styrofoam untuk mie instant cup terbukti aman di gunakan, karena telah melewati standar BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan ). Cup yang dipakai mie instant adalah styrofoam khusus untuk makanan. Ia memang bisa menyerap panas, ini terbukti setelah di seduh air panas, tidak terasa panas di tangan ketika dipegang.
Tetapi karena proses pembuatan cupnya memenuhi standar, tidak menyebabkan molekul styrofoam larut (rontok) bersama mie instant yang di seduh air panas. Jadi jika selama ini khawatir dengan mie instant menempel pada cupnya ketika di seduh air panas, semata-mata disebabkan tingginya kadar minyak dalam mie (sekitar 20%). Desain pun dibuat berbeda yaitu dengan menambahkan gerigi dibagian atas cup, sehingga tak langsung panas di tangan.
Selain itu, styrofoam yang di gunakan mie instan cup telah melewati penelitan BPOM dan Japan Environment Agency sehingga memenuhi syarat untuk mengemas produk pangan. Berdasar penelitian tersebut kemasan ini aman digunakan.
Mie instant kenyal karena bahan bakunya adalah karet. Sebenarnya  sama sekali tidak ada bahan karet dalam bahan baku mie instant. Mie instant dibuat dari bahan bahan berkualitas tinggi dan pilihan terbaik seperti tepung terigu yang sudah dimodifikasi dengan zat besi, zinc, vitamin B1, B2 dan asam folat.
Begitu pula dengan bumbu, yaitu bawang merah, cabe merah, bawang putih, dan rempah-rempah. Pembuatannya pun digarap serius. Melewati proses pengeringan yang telah dipaparkan sebelumnya, seperti hot air drying atau deep frying. Karena itulah mie instan kenyal dan tidak mudah putus.
Kadang isu-isu yang beredar memang benar. Tapi sebaiknya kita sebagai manusia harus menyadari dan mengetahui mana makanan yang baik dikonsumsi dan tidak. Walaupun ternyata mie merugikan bagi kita itu hanya isu tapi sebaiknya kita juga harus memikirkan kesehatan kita. Bahwa bila terlalu sering mengkonsumsi mie juga dapat merugikan kita juga.
Tips membuat mie. Sebaiknya dalam pembuatan mie kita rebus 2 sampai 3 kali sehingga air yang menguning itu menjadi jernih, dan yang lebih penting lagi kita menggunakan bumbu-bumbu alami seperti bawang merah, bawang putih, cabe, garam, dan lain-lain yang sudah terjamin tidak merugikan.
Dengan memperhatikan tips tersebut mungkin dapat menjadi petunjuk bagi kita-kita sebagai penggemar mie agar tidak merasa cemas untuk mengkonsumsi mie.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H