Brebes -- Mahasiswa KKN Angkatan 53 kelompok 56 Universitas Islam Negeri Prof. K. H Saifuddin Zuhri Purwokerto telah melaksanakan kegiatan Workshop Pertanian dengan tema "Inovasi Pertanian Berkelanjutan: Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman". Sasaran Workshop tersebut adalah gabungan kelompok tani di Desa Cibentang yang dilaksanakan di Balai Desa Cibentang pada Jum'at, 9 Februari 2024.
Workshop Pertanian diadakan sebagai salah satu program unggulan kelompok 56. Dengan melihat permasalahan pertanian di Desa Cibentang yang bermula dari mahal dan langkanya pupuk, pengurangan subsidi pupuk oleh pemerintah pusat yang hanya menjadi 57% saja, serta msaih belum terlalu peduli dalam mengatasi persoalan limbah, terkhususnya limbah yang berasal dari rumah tangga. Ketidakperdulian tersebut terlihat dari masih banyaknya warga yang membuang llimbah sembarangan di aliran sungai maupun saluran irigasi. Hal tersebut menjadikan mahasiswa KKN kelompok 56 merancang program kerja yang dapat memberikan solusi kepada masyarakat terfokusnya pada kelompok tani.
Dalam pelatihan ini masyarakat diajarkan terkait bagaimana proses pembuatan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman warga. Pembuatan pupuk organik bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah organik yang dihasilkan menjadi pupuk organik untuk meningkatkan nilai guna sampah yang selama ini hanya dibuang atau dibakar saja, yang dapat mencemari lingkungan.
Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Bantarkawung, Titi Muliani menuturkan bahwa pelatihan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, guna menambah kemampuan para kader kelompok tani dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. Pelatihan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk melakukan pengelolaan sampah organik, memberikan informasi mengenai proses dekomposisi sampah sisa makanan rumah tangga menjadi pupuk cair dan pupuk kompos dan membekali pengetahuan penggunaan alat komposter untuk menghasilkan pupuk.
"Dengan mengolah sampah menjadi pupuk organik, masyarakat dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki banyak manfaat seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman," ujar Titi Muliani
Dalam pembuatan pupuk organik, bahan -- bahan yang digunakan juga sangat mudah didapat seperti sampah sisa sayur atau buah. Selain itu proses pembuatannya juga sangat mudah dengan menggunakan alat yang juga tersedia di rumah tangga seperti ember, dan lain-lain.
Salah satu Kepala Dusun Desa Cibentang menyampaikan bahwa program kerja tersebut sangat bagus untuk kemajuan pertanian di Desa Cibentang, ujar bapak Hasanuddin
Program Workshop Pertanian diharapkan mampu memberi pengetahuan mengenai limbah, pemilahan dan pengolahan limbah menjadi pupuk organik yang nantinya dapat digunakan untuk memupuk tanaman baik yang ada di kebun maupun di pekarangan rumah. Workshop tersebut dapat memberikan solusi terkait permasalahan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H