Mohon tunggu...
Elsa Arta Prayogo
Elsa Arta Prayogo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030003 UIN Sunan Kalijaga

Berkelana dan menulis untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bikin Vibes Ramadan Semakin Terasa dengan Playlist Nostalgia

31 Maret 2024   21:01 Diperbarui: 31 Maret 2024   21:16 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi)

Selama bulan Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia mengamalkan berbagai kebiasaan dan tradisi yang khas. Di negara kita tercinta ini, Ramadan hadir dibersamai dengan berbagai tradisi unik yang membuat Ramadan jadi momen yang dinanti. Tradisi ngabuburit dan buka bersama misalnya, yang mengumpulkan berbagai sanak saudara dalam satu acara sehingga ikatan silaturahmi makin terjalin. Atau kegiatan tarawih dan tadarus bersama, menjadi momen paling dinantikan ketika Ramadan tiba.

Berbagai aktivitas yang hanya bisa dilakukan saat Ramadan inilah yang kemudian menjadikan Ramadan berbeda dengan bulan-bulan lain. Selain sebagai bulan suci umat Muslim, Ramadan juga menjadi istimewa bagi semua orang karena berbagai hal. Bisa dikatakan bahwa bulan Ramadan punya jiwanya sendiri. Namun, ada beberapa orang yang merasa vibes Ramadan di tahun ini tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya. Ramadan sebagai merupakan momen yang dinanti-nantikan, malah terkadang menjadi biasa saja bagi beberapa orang.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin merasa vibes Ramadan tidak terlalu terasa seperti sebelumnya :

  • Kesibukan: Terkadang rutinitas yang kita jalani sehari -- hari, terlebih ketika rutinitas itu sibuk dan padat, dapat menghalangi kita dalam menikmati momen-momen selama Ramadan. Tekanan dari pekerjaan, sekolah, atau tanggung jawab lainnya bisa membuat kita sulit fokus pada nuansa Ramadan.
  • Keterlibatan yang Kurang: Vibes Ramadan yang kurang terasa bisa jadi dipengarui oleh tingkat keterlibatan kita dalam aktivitas spiritual seperti ibadah, baca Al-Quran, dan berdoa. Jika kita tidak aktif dalam melakukan hal-hal ini, maka kita mungkin tidak merasakan nuansa Ramadan dengan sepenuhnya.
  • Lingkungan Sekitar: Lingkungan tempat tinggal juga dapat memengaruhi bagaimana kita merasakan Ramadan. Jika lingkungan tidak begitu terlibat dalam merayakan Ramadan, maka mungkin akan sulit untuk merasakan vibes Ramadan dengan intensitas yang sama.
  • Orang Terdekat : Kehadiran orang terdekat, apalagi orang tersayang dalam membersamai selama Ramadan juga sangat penting. Ketidakhadiran mereka akan membuat kita merasa ada yang "kurang" dalam menjalani hari-hari selama Ramadan. Alhasil, vibes Ramadan menjadi tidak terlalu kuat kita rasakan.

Akan tetapi, kita tetap bisa menghidupkan Ramadan dengan hal-hal yang sederhana, loh! Dengan play lagu yang membawa kita ke nuansa Ramadan, misalnya. Menjadi hal umum ketika Ramadan tiba, akan bermunculan banyak playlist lagu-lagu khas nuansa Ramadan. Lirik lagu "Ramadan tiba... Ramadan tiba..." karya Opick ini menjadi playlist wajib yang dinyanyikan hampir semua orang menjelang Ramadan.

Lagu yang dilantunkan penyanyi solo terkenal seperti Maher Zein juga nggak boleh ketinggalan. Lagu "Barakallahu" atau "Ramadan" atau "Rahmatan Lil 'Alamin" jadi playlist yang wajib diputar di toko atau supermarket. Sehingga ketika pelanggan berbelanja, makin terasa nuansa vibes Ramadannya, tambah dimanjakan dengan diskon-diskon yang menggoda mata. Duh, syahdunya!

Lagu-lagu yang bernuansakan Ramadan tersebut, ternyata punya sihirnya sendiri untuk kita, loh! Ketika mendengarkan playlist lagu-lagu yang bernuansakan Ramadan, menjadikan vibes Ramadan semakin kuat terasa. Apalagi jika playlist yang diputar adalah playlist lagu-lagu Ramadan zaman dulu yang bikin nostalgia.

Playlist lagu Ramadan zaman dulu seringkali memberikan nuansa nostalgia yang khas. Berikut adalah beberapa lagu Ramadan klasik yang mungkin bisa membuat Anda bernostalgia:

  • Maher Zain - Ramadan: Lagu ini cukup populer dan sering diputar di berbagai tempat saat bulan Ramadan tiba. Musiknya yang merdu dan lirik yang penuh makna dapat membawa kita ke suasana Ramadan yang penuh keberkahan.
  • Opick - Tombo Ati: Lagu ini juga sering terdengar saat bulan Ramadan. Liriknya yang penuh dengan makna spiritual dan musik yang syahdu dapat membuat kita merenung dan bersyukur.
  • Opick -- Ya Maulana: Lagu ini sering kita dengar menjelang Ramadan. Biasanya dikompilasikan dengan video-video lucu khas Ramadan tiap tahun. Lagu ini seolah telah menjadi ikonik Ramadan.
  • Raihan - Puji-Pujian: Raihan dikenal dengan lagu-lagu religi mereka yang mendayu-dayu dan penuh keimanan. Lagu-lagu seperti "Puji-Pujian" sering menjadi pengiring ibadah dan meramaikan suasana Ramadan.
  • Haddad Alwi feat. Sulis - Ummi: Lagu lama ini tetap eksis jadi playlist favorit ketika Ramadan. Lagu ini mengisahkan kasih sayang seorang ibu, yang mengingatkan kita akan pentingnya menghargai dan menyayangi ibu, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.
  • Haddad Alwi feat. Vita -- Rindu Muhammadku: Masih dari Haddad Alwi, lagu satu ini juga menjadi playlist yang wajib diputar saat Ramadan. Biasanya diputar di masjid-masjid bersamaan dengan agenda TPQ anak-anak.
  • Wafiq Azizah - Sholawat Badar: Sholawat Badar adalah salah satu sholawat yang sering diputar di bulan Ramadan. Suaranya yang merdu dan lirik yang penuh dengan pujian kepada Nabi Muhammad SAW dapat memberikan ketenangan dan kedamaian.

Playlist lagu-lagu Ramadan zaman dulu ini dapat membawa kita bernostalgia kepada masa-masa indah di bulan Ramadan sebelumnya, serta mengingatkan kita akan pentingnya merenung dan memperbanyak ibadah di bulan yang penuh berkah ini. Masih banyak lagu-lagu yang jadi playslist saat bulan Ramadan tiba. Setiap lagu tersebut mengandung makna dan punya khas nya masing-masing. Bagi yang merasa Ramadannya biasa-biasa saja, boleh nih dicoba mendengarkan playlist lagu-lagu diatas. Biar vibes Ramadannya makin terasa!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun