Kelelahan mental dan fisik serta kejenuhan yang dialami seseorang sebagai akibat dari tuntutan pekerjaannya yang terus meningkat. Aturan dan tugas yang dibebankan kepada peserta didik dapat diartikan sebagai tuntutan yang disebutkan. kejenuhan pada belajar juga terjadi karena peserta didik biasanya melakukan kegiatan serupa secara terus-menerus. Maslach dan Leiter mengatakan bahwa seseorang yang kelelahan tidak hanya lelah atau kewalahan dengan semua beban pembelajaran. Mereka juga kehilangan hubungan psikologis dengan pekerjaan mereka, yang mempengaruhi identitas dan motivasi mereka.
Pada umumnya, kegiatan pembelajaran berlangsung di ruang kelas di mana mahasiswa dan dosen berinteraksi secara langsung. Namun, pembelajaran dilakukan secara daring di rumah sejak pandemi COVID-19. Sistem pembelajaran online yang menggunakan teknik pembelajaran jarak jauh dikenal dengan pembelajaran daring. Melalui konferensi video mahasiswa dan dosen dapat melakukan pembelajaran secara dekat dan personal.Â
Selain itu, mahasiswa juga bisa mendapatkan materi dari dosen dengan mengunduhnya di aplikasi tertentu dan mengirimkan tugas yang diturunkan melalui web. Terlepas dari kenyataan bahwa pembelajaran dalam jaringan saat ini merupakan solusi, tetapi juga memiliki kekurangan dan kendala dalam penerapannya.
Karena intonasi yang tidak bervariasi, kurangnya interaksi dengan teman sekelas, serta kuliah daring yang monoton, mahasiswa dapat mengalami kebosanan. Kejenuhan belajar dipengaruhi oleh rasa kesepian. Selain itu, cara penyajian informasi dapat menjadi tantangan untuk dipahami karena sistem pembelajaran yang tidak efektif. Dari hasil penelitian, beberapa siswa mengeluhkan kejenuhan saat pembelajaran daring. Hal ini didasarkan pada pemeriksaan langsung melalui pengisian angket, dengan mengajukan pertanyaan tentang kejenuhan mahasiswa belajar daring.
Perilaku, moral, sikap, persepsi, dan kemampuan semuanya berperan dalam membentuk konsep diri seseorang. Peran penting ini ditunjukkan dengan cara setiap individu pada umumnya berusaha mencari keseimbangan terhadap dirinya sendiri. Terus menerus dihadapkan pada pengalaman hidup dan selalu dibebani dengan kebutuhan untuk selalu dipacu dalam mewujudkan agar ia berprestasi. Ini semua karena konsep diri merupakan keseluruhan gambaran, pandangan, penghayatan, perasaan, dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri yang muncul sebagai akibat dari cara dia diperlakukan oleh orang lain dan lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan akademik, moral, dan harga diri.
Djaali (2012:129) menjelaskan bahwa konsep diri seseorang berkaitan dengan apa yang diketahui dan dirasakannya tentang pikiran, perasaan, dan tindakannya yang dapat berpengaruh pada orang lain.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi konsep diri, menurut Jannah (2018), antara lain: pengalaman, keterampilan, aktualisasi diri, jenis kelamin, harapan, etnis, nama , dan pakaian. Menurut Fitts dalam Yahya (2017), dimensi konsep diri meliputi: 1) internal merupakan cara pandang tunggal terhadap dirinya sendiri: Diri sebagai identitas, diri sebagai pelaku, dan diri sebagai evaluasi, 2) eksternal merupakan pandangan individu dari luar diri meliputi, identitas fisik, moral, pribadi, keluarga, sosial, dan akademik.
Pada umunya konsep diri memiliki dua jenis yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif, 1) Konsep diri positif, orang yang memiliki konsep diri positif cenderung lebih optimis, percaya diri, dan selalu bersikap positif terhadap segala hal, 2) Konsep diri negatif, orang yang memiliki konsep diri negatif akan terus menerus melihat dan menerima bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak mampu melakukan apapun, kasar, gagal, jelek, benci, dan pemikiran negatif lainnya.
Agustina et al. (2019) menjelaskan bahwa kejenuhan belajar adalah keadaan mental dimana seseorang mengalami kebosanan dan kelelahan yang ekstrim, sehingga menimbulkan rasa lesu dan kurang semangat dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan proses pembelajaran.
Menurut Vitasari (2016), empat aspek kejenuhan belajar adalah sebagai berikut: 1) Kelelahan emosional peserta didik; 2) Kelelahan fisik peserta didik; 3) Kelelahan kognitif peserta didik; dan 4) Hilangnya motivasi peserta didik. Menurut Hakim (2005), faktor-faktor yang menyebabkan kejenuhan belajar antara lain sebagai berikut: yaitu: 1) Metode pembelajaran yang kurang variatif; 2) Pembelajaran selalu dilakukan di tempat yang sama; 3) Suasana dan kondisi belajar selalu sama; 4) Tidak ada cukup hiburan atau rekreasi; 5) Kegiatan belajar menimbulkan ketegangan mental pada peserta didik.
Konsep diri seseorang berperan besar dalam mempengaruhi bagaimana seseorang belajar. Mahasiswa yang memiliki konsep diri positif dapat menempatkan dirinya dalam situasi kondisi apapun pada proses pembelajaran, biasanya mereka lebih konsisten, teratur, memiliki motivasi yang banyak, mau mencari jalan keluar ketika dihadapkan dengan beberapa masalalah seperti kejenuhan. Berbeda dengan seseorang yang meiliki konsep diri negatif, sifat dan perilaku mereka berbanding terbalik dengan yang memiliki konsep diri positif, kebanyakan dari mereka lebih cepat terpengaruh oleh lingkungan luar seperti kehilangan fokus, lebih cepat bosan, tidak teratur, bahkan mengikuti teman yang malas.