Mohon tunggu...
Elsa Mey Trinanda
Elsa Mey Trinanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

tertarik dengan topik perkembangan manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengkondisikan Peserta Didik yang Gaduh di Kelas Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

5 Juli 2024   00:19 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:25 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Elsa Mey Trinanda, Adhi Krisna Maria Agustin

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah pendekatan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan belajar individu peserta didik dengan membedakan konten, proses, produk, dan lingkungan belajar berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa setiap peserta didik memiliki modalitas belajar, minat, dan kemampuan yang berbeda-beda. Peserta didik belajar secara aktif dengan membangun pemahaman mereka sendiri berdasarkan pengalaman dan interaksi mereka dengan lingkungan. Setiap peserta didik memiliki berbagai jenis kecerdasan yang berbeda dan mereka belajar lebih baik ketika pendidikan disesuaikan dengan jenis kecerdasan mereka. Peserta didik yang gaduh seringkali mengganggu proses belajar mengajar, sehingga mengurangi efektivitas pembelajaran dan menghambat pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Djaali (2011: 101), "Di dalam proses belajar, banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar 

dan konsep diri". Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terdiri atas, 

  1. Faktor Internal yang didalamnya terbagi atas Faktor Jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), Faktor Psikologis (Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan dan Kesiapan) serta Faktor kelelahan.

  2. Faktor Eksternal yang terbagi atas Faktor Keluarga, Faktor Sekolah dan Faktor Masyarakat.

Strategi untuk mengkondisikan peserta didik yang gaduh padat melalui beberapa cara. Strategi ini dapat membantu peserta didik untuk memenuhi kebutuhan belajarnya sehingga membantu untuk mendapatkan capaian hasil belajar yang maksimal, karena produk yang dihasilkannya relevan dengan minat belajarnya sendiri. Pemahaman modalitas belajar peserta didik dengan mengidentifikasi apakah peserta didik adalah pembelajaran visual, auditori, atau kinestetik, selain modalitas pembelajaran ada juga kesiapan dan minat belajar peserta didik. Lalu menentukan metode pengajaran sesuai gaya belajar peserta didik. Misalnya, gunakan gambar atau video untuk pembelajar visual, kegiatan fisik untuk pembelajar kinestetik, dan diskusi lisan untuk pembelajar auditori.

Yang pertama, menyesuaikan konten dan proses untuk peserta didik meliputi pilihan dalam pembelajaran yaitu memberikan peserta didik pilihan dalam cara mereka belajar dan menunjukkan pemahaman mereka. Misalnya, beberapa peserta didik mungkin lebih suka membuat proyek, sementara yang lain lebih suka menulis esai. Yang kedua, tingkat kesulitan yang berbeda, menyediakan bahan ajar dengan berbagai tingkat kesulitan untuk menantang setiap peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuannya. Yang ketiga, meningkatkan keterlibatan peserta didik seperti menggunakan kerja kelompok dan proyek kolaboratif untuk meningkatkan partisipasi dan keterlibatan mereka, lalu menggunakan kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif seperti permainan edukatif, debat, atau simulasi. Yang keempat, mengatur lingkungan belajar yang kondusif seperti mengatur ruang kelas agar dapat digunakan untuk berbagai jenis kegiatan belajar, baik itu individual, pasangan, atau kelompok atau bisa dengan menyediakan area yang lebih tenang di kelas untuk peserta didik yang membutuhkan lingkungan bebas gangguan untuk berkonsentrasi. Yang kelima ada penilaian berkelanjutan, penilaian berkelanjutan seperti penilaian Formatif menjadi peranan penting untuk strategi pembelajaran diferensiasi ini. Menggunakan penilaian formatif secara terus-menerus untuk memantau kemajuan peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan.

Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar peserta didik. Saat guru merespons kebutuhan belajar peserta didik, ini berarti guru sedang melakukan diferensiasi pembelajaran dengan menyesuaikan, memperluas, atau menambah waktu untuk mencapai hasil belajar yang optimal(Sarnoto, 2022). Pembelajaran diferensiasi pada dasarnya mengakui bahwa setiap siswa unik dan dinamis, oleh karena itu, guru perlu memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memperhatikan hal-hal berikut: 

  1. Menelaah kurikulum yang berlaku dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan peserta didik.

  2. Merancang rencana dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

  3. Menjabarkan cara guru memberikan dukungan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun