Mohon tunggu...
Elsa Maulida Rahma
Elsa Maulida Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - hai

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sisi Menarik Kelenteng Eng An Kiong

23 Maret 2022   13:48 Diperbarui: 24 Maret 2022   14:27 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat musim panas ditandai dengan kue bacang, saat musim gugur ditandai dengan kue terang bulan atau kue pie. Dan saat musim dingin atau salju akan memperingati dengan memakan ronde hangat.

Bapak Halim juga beranggapan bahwa agama merupakan keyakinan yang harus diyakini sekuat hati bahwa ajaran yang dipegang adalah ajaran yang benar, dan keyakinan tersebut tidak perlu di perdebatkan karena setiap agama pasti mengajarkan kebaikan. Dan menurut beliau, seperti yang ada pada kitab agama Khonghucu disebutkan bahwa dalam hidup itu jangan sampai melakukan apa yang diri kita tidak inginkan terhadap orang lain, seperti pada pepatah "Apa yang Kita Tanam, akan Kita Tuai".

Sehingga kita harusnya saling menghormati dan bertoleransi antar agama, karena pada dasarnya agama selalu mengajarkan yang terbaik, namun umat atau oknum nya lah yang menyalahkan atau salah menafsirkan agamanya. Dalam beragama kita juga tidak perlu terlalu fanatik karena kembali lagi semua berasal dari Tuhan kita, dan kita dilahirkan dari Firman Tuhan. Jadi, dari Firman Tuhan itulah yang dinamakan watak sejati.

Watak sejati yaitu cinta kasih, kebenaran, kesusilaan, dan kebijaksanaan, setiap oarang yang dilahirkan dalam agama Khonghucu di dunia pasti mempunyati watak sejati, dan saat umat Khonghucu dapat mengikuti watak sejati tersebut, hidup akan bisa dipercaya. Dan saat hidup mengikuti atau menerapkan watak sejati akan dinamakan bimbingan, dan saat kita mengikuti bimbingan inilah yang dinamakan agama. Bentuk cinta kasih itulah yang perlu diterapkan sebagai bentuk hubungan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesama, dan terhadap alam semesta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun