Mangga Kweni
Mangga kweni memiliki rasa yang lebih asam dan dan buahnya wangi biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan olahan seperti sambal mangga atau jus. Meskipun permintaan terhadap mangga kweni tidak sebanyak manalagi atau gedong gincu, jenis mangga ini tetap memiliki pasar tersendiri.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah dan lembaga riset pertanian di Indonesia juga mendorong pengembangan varietas unggul baru yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit serta memiliki kualitas buah yang lebih baik.
Teknologi Budidaya Mangga di Subang
Pada awalnya, budidaya mangga di Subang dilakukan secara tradisional tanpa pengelolaan yang intensif. Namun, dengan berkembangnya teknologi pertanian, para petani mangga di Subang mulai mengadopsi berbagai teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Beberapa inovasi teknologi yang mulai diterapkan oleh petani mangga di Subang antara lain:
Pemilihan Benih Unggul
Petani mulai lebih selektif dalam memilih bibit mangga dengan kualitas unggul, yang dapat memberikan hasil yang optimal. Bibit unggul ini biasanya berasal dari indukan yang telah teruji dan memiliki ketahanan terhadap penyakit serta mampu menghasilkan buah dalam jumlah banyak.
Pemangkasan dan Pembentukan Pohon
Pemangkasan dilakukan untuk membentuk pohon mangga yang lebih rapi dan mudah dirawat. Pemangkasan yang baik juga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil buah. Hal ini juga memungkinkan petani untuk mendapatkan hasil panen lebih cepat karena pohon yang sehat dapat berproduksi lebih banyak.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Penggunaan pestisida dan fungisida yang tepat mulai diterapkan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman mangga. Supaya pohon mangga tetap tumbuh dengan subur.