Mohon tunggu...
Elsama Rene Arifial
Elsama Rene Arifial Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Saya Mahasiswa kelahiran 2005 yang berkuliah di Universirtas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tindak Okupasi Israel di Gaza Semata-mata Demi Menyaingi Terusan Suez?

5 Juli 2024   03:30 Diperbarui: 5 Juli 2024   03:32 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggusuran Warga Palestina

Palestina digempur habis-habisan oleh ototritas Israel pada 7 Oktober 2023 melalui serangkaian serangan udara di jalur Gaza. IDF, selaku tentara Israel melakukan aksi tindak lanjut dengan mengirim pasukan darat hingga menembus jantung Gaza Tengah dan Utara, yang memaksa Sebagian besar warga Palestina mengungsi ke Selatan dekat dengan perbatasan Sinai, Mesir. Tujuan yang ingin diraih oleh pemerintah Israel sebenarnya adalah untuk mengambil alih kendali keamanan di wilayah Gaza. Pemerintah Israel bahkan melakukan siasat untuk menggusur seluruh warga Palestina di Gaza agar bisa direlokasikan ke Sinai. Upaya yang mereka lakukan juga berkaitan dengan proyek Terusan Ben Gurion yang digadang-gadang akan menjadi saingan Terusan Suez milik Mesir. Terusan yang berbentuk kanal besar direncanakan akan berawal dari Eliat, kota Israel yang berbatasan dengan Yordania di Laut Merah, lalu melintasi Gurun Negev hingga ke Utara, kemudian berbelok ke arah Laut Mediterania melalui Gaza. Namun, wacana pembangunan terusan ini dipertimbangkan oleh pihak Israel untuk menggunakan bom nuklir dalam melakukan penggalian kanal, sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.  Terusan ini akan sangat berguna bagi pemerintahan Israel dalam mengembangkan perekonomian mikro dengan cara membangun kota-kota kecil, hotel, restoran, dan klub malam disekitaran jalur lintasan kanal.

Berkaca dari Terusan Suez

Saat ini Terusan Suez merupakan jalur alternatif yang sering dilewati oleh kapal-kapal asing yang ingin berlayar dari Eropa ke Asia ataupun sebaliknya, karena memang Terusan Suez memfasilitasi lintasan perdagangan laut terpendek dari Asia ke Eropa bahkan menangani 12 persen perdagangan dunia. Sehingga perjalanan melalui laut lebih efisien dan dapat meminimalisir penggunaan bahan bakar kapal serta lebih menghemat durasi. Terusan Suez berkontribusi dalam peningkatan hasil industri pelayaran hingga 40%. Di sisi lain, rute pelayaran Inggris antara Kalkuta ke Liverpool melewati Tanjung Harapan rata-rata menempuh jarak 11.650 mil, dengan melewati Terusan Suez jarak yang ditempuh berkurang hampir sampai setengahnya. Pada tahun 2021, sekitar 20.649 kapal berlalu-lalang di Terusan Suez, angka ini meningkat 10% dari tahun 2020. Pada tahun 2022, pendapatan tahunan menyentuh $8 miliar pemasukan dari biaya transit. Dan angka ini masih bertambah hingga $9,4 miliar untuk tahun fiscal yan berakhir pada 30 Juni 2023. Ini membuktikan bahwa terusan yang berbentuk kanal ini sungguh merupakan infrastruktur yang cukup vital dalam perdagangan dunia. Maka dari itu, Israel berusaha menyaingi Mesir dengan membangun Terusan Ben Gurion karena pemerintah Israel melihat fenomena ini sebagai kesempatan untuk memajukan perekonomian Israel melalui pembangunan infrastruktur yang beroperasi secara global.

Ketamakan Israel

Israel sebenarnya ingin menguasai perekonomian di wilayah Timur Tengah dengan pembangunan mega-proyek berupa Terusan Ben Gurion yang memiliki lintasan jalur laut melalui Eliat, Gunung Negev, dan Gaza menuju Laut Mediterania. Maka dari itu Israel melakukan penggusuran terhadap warga Palestina yang berada di Gaza menuju perbatasan Sinai, Mesir. Menurut saya, ini merupakan fenomena ketamakan Israel dengan melakukan pembangunan infrastruktur secara paksa di tanah yang bukan hak bagi pemerintah Israel, cara yang dilakukan pun menyimpang dari kebenaran dimana Israel melakukan pembantaian terhadap warga Palestina yang berada di Gaza dan membenarkan tindakannya dengan dalih "self-defence" dan membuat propaganda perang agar dunia memiliki keberpihakan pada Israel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun