Mohon tunggu...
elsa kurnia
elsa kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Penanaman Moral pada Anak untuk Meminimalisir Demoralisasi Moral Bangsa

18 Mei 2023   23:10 Diperbarui: 18 Mei 2023   23:11 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PENTINGNYA PENANAMAN MORAL PADA ANAK UNTUK

MEMINIMALISIR DEMORALISASI MORAL BANGSA


Indonesia dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi kebudayaan, keramahan, toleransi, dan sopan santun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini moral pada anak-anak di Indonesia terus mengalami penurunan kualitas, mulai dari tutur kata, cara berpakaian, kurangnya sopan santun, dan kurangnya toleransi terhadap sesama. Munculnya demoralisasi ini dikarenakan terabaikannya pendidikan budi pekerti, agama dan etika pada anak-anak.

Penurunan moral ditandai dengan berubahnya perilaku, sikap, dan tingkah laku dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tentunya demoralisasi moral tidak terjadi begitu saja, melainkan ada faktor yang menjadi penyebab menurunnya moral pada anak-anak. Faktor penyebab penurunan moral adalah berkembangnya Globalisasi terutama pada bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Semakin berkembangnya IPTEK membuat anak jaman sekarang acuh tak acuh pada lingkungan sekitar, menjadi individualis dan enggan bersosialisai karena meraka merasa mampu melakukan semua sendiri. Selain itu, kurangnya peran orang tua juga menjadi salah faktor demoralisasi moral pada anak karena pengawasan yang kurang terlebih ketika anak memainkan hp. Kebanyakan orang tua merasa anaknya baik-baik saja ketika bermain handphone, namun justru handphone adalah salah satu hal yang membuat anak menjadi ketergantungan dengan game. Bahkan saat ini sering kita jumpai anak-anak berbondong-bondong menuju warkop (warung kopi) agar bisa memainkan game online.

Penanaman dan peningkatan moral pada anak sangat penting, terutama ketika usia dini. Pendidikan moral tidak akan cukup jika hanya mengandalkan guru dan pembelajaran di sekolah. Karena lingkungan pertama yang paling berpengaruh dan dekat dengan anak adalah orang tua dan keluarga. Karakter seorang anak mulai  terbentuk ketika usia 3 tahun hingga 10 tahun, itulah mengapa orang tua harus mampu memberikan pengawasan, pembelajaran sekaligus sebagai contoh, sehingga bisa membentuk karakter anak yang berkualitas dan moral anak tetap terjaga. Karena lingkungan yang baik akan membuat anak tersebut tumbuh menjadi pribadi yang baik. Tak hanya itu, orang tua harus lebih peduli terhadap pembagian waktu pada anak agar anak tidak terus-menerus bermain handphone dan game online.

 

Referensi:

Anggraeni, Desi. (2020). PERAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENGATASI DEMORALISASI ANAK DI DESA JOJOG KECAMATAN PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR. Diakses pada 6 Desember 2022. Dari: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3240/1/SKRIPSI%20LENGKAP%20%20desi.pdf

Muali, C., & Qodratillah, K. R. (2018). Pengembangan karakter guru dalam menghadapi demoralisasi siswa perspektif teori dramaturgi. Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 8(1), 102-126.

Pratiwi, N. K. S. P. (2018). Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Sekolah Dasar. Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar, 3(1), http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW/article/view/908/786.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun