Mohon tunggu...
ELSA HERLI VINANDA HARAHAP
ELSA HERLI VINANDA HARAHAP Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI

Saya adalah mahasiswi semester 1 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Teknologi Kedokteran untuk Transformasi Kesehatan

22 Agustus 2023   22:28 Diperbarui: 22 Agustus 2023   23:15 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kontra atas Pengembangan Teknologi Kedokteran untuk Transformasi Kesehatan yang Terfokus pada Penyedia Layanan Kesehatan yang Presisi

Perkembangan teknologi tidak bisa dihindari dalam
kehidupan manusia. Kehadirannya sering kali menjadi pisau bermata dua vang membawa dampak positif
sekaligus negatif. Termasuk di dalam bidang kedokteran. Teknologi kedokteran sangat berkembang baik yang
bersifat klinis maupun non klinis. Peningkatkan kualitas diagnosis dalam pengobatan dan pengelolaan kondisi kesehatan seseorang pada saat ini semakin meningkat sejalan dengan inovasi teknologi yang terus muncul.
Teknologi juga meningkatkan pengalaman pasien dan profesional kesehatan melalui peningkatan efisiensi dan standar perawatan yang lebih tinggi. Berbagai hal telah ditunjukkan dalam kecanggihan teknologi kedokteran dan kesehatan, misalnya Artificial intelligence (Al) atau kecerdasan buatan. Beberapa contoh penerapan Al di dunia kesehatan diantaranva :
*    Terapi gen dalam pengobatan kanker
*    Penggunaan robot dalam kegiatan operasi
*    Penggunaan foto rontgen, CT scan, MRI, dan citramedis lainnya untuk mendiagnosis berbagaipenvakit
Teknologi Al telah memberikan banyak manfaat bagi industri kesehatan. Peran Al dalam mendiagnosa penyakit, memberikan pengobatan personalisasi, dan membantu para profesional kesehatan akan semakin besar di masa depan penyakit.
Akan tetapi perkembangan teknologi kedokteran yang tidak diringi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kepedulian moral dari praktisi di dunia kedokteranjuga akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan teknologi itu sendiri, sehingga dapa menimbulkan dampak negatif.
Misalkan segala mesin akan menggantikan daya analisis manusia ketika harus memberi keputusan, misalnya dalam soal diagnosis penyakit akan mendapatkan hasil diagnosis yang benar dan tepat ketika teknologi atau mesin-mesin vang kita gunakan dipelihara, dipergunakan, dikalibrasi dengan baik. Begitupun sebaliknya. Timbulnya kekhawatiran bahwa dengan meningkatnya teknologi kedokteran mengakibatkan timbulnya kekhawatiran waktu dokter yang tidak proporsional, hal ini akan mengikis hubungan antara pasien-dokter.
Dari pandangan di atas bisa menadi pengingat untuk selalu mawas diri dalam menggunakan teknologi kedokteran. Sebagai manusia atau pemakai teknologi harus tetap meniuniung tinggi etika. Perlu peningkatan penekanan pada keamanan data dan transparansi. Dokter dan pasien tetap harus dilibatkan sejak tahap awal pengembangan teknologi medis untuk Umemastikan bahwa mereka berpusat pada manusia. Layanan kesehatan lebih manusiawi dan personal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun