Pendahuluan
Investasi merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan usaha barang maupun  jasa, baik yang dikelola oleh swasta, maupun yang dikelola oleh negara. Dengan adanya investasi dari pihak eksternal, proses produksi dan pemasaran maupun penjualan suatu barang dan jasa dapat menjadi lebih efektif dan efisien.Â
Dengan menanamkan modal ke dalam aset tertentu, pelaku investasi, atau yang lebih dikenal dengan istilah investor, mengharapkan agar modal yang ditanamkan tersebut membuat aset tersebut dapat meningkatkan nilai jual, sehingga modal yang di awal telah ditanamkan dapat bertumbuh sehingga menghasilkan keuntungan bagi investor.Â
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, para investor melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap kondisi negara yang memiliki aset terkait untuk diberikan modal. Aspek aspek seperti kepastian hukum, stabilitas politik, dan juga peluang ekonomi menjadi hal-hal yang dipertimbangkan para investor sebelum memulai investasi.Â
ASEAN sebagai organisasi internasional di Asia Tenggara yang memiliki anggota 10 negara juga tidak luput dari incaran para investor. Indonesia sebagai salah satu negara pendiri ASEAN dan juga menjadi ketua ASEAN di tahun 2023 perlu memanfaatkan investasi di ASEAN untuk mengembangkan perekonomian nasional, dimana perekonomian nasional sempat melemah akibat pandemi Covid-19 yang merebak selama tahun 2020-2022.
Dengan jumlah penduduk sekitar 600 juta jiwa, ASEAN memiliki luas daratan 4,46 juta km2. Luas laut ASEAN tiga kali luas daratannya. Organisasi ini didirikan pada Agustus 1967 oleh mendirikan lima anggota ASEAN, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. (Tkachenko et. al., 2022).
Ketika ASEAN didirikan, Asia Tenggara masih terlibat dalam Perang Vietnam, yang merupakan dampak dari Perang Dingin yang juga sedang berlangsung pada saat itu. Hal ini menjadikan isu politik dan keamanan regional masih menjadi prioritas utama ASEAN pada masa awal beroperasinya. Isu ekonomi mulai mendapat perhatian ketika Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perdana pada tahun 1976 menghasilkan Deklarasi ASEAN Concord, yang menjadi awal terjalinnya kerjasama ekonomi antara negara-negara anggota ASEAN. Kemudian menyusul terbentuknya ASEAN Industrial Projects (AIP), ASEAN Industrial Complementation (AIC), dan ASEAN Free Trade Area yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi di Asia Tenggara
Terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 merupakan titik balik yang signifikan dalam upaya pembangunan ekonomi ASEAN. Dengan menjadi sebuah blok ekonomi yang menganut integrasi secara global, ASEAN menjelma menjadi salah satu lokasi teratas untuk investasi asing secara global, dan rasio perdagangan terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) lebih tinggi dari 100%. (Vu, 2020)
Peluang di ASEAN
Menurut laporan yang dipublikasikan oleh Aaron O'Neill dalam situs statista.com, pada tahun 2022, perkiraan total PDB semua negara ASEAN berjumlah sekitar 3,66 triliun dolar AS, meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Faktanya, PDB kawasan ASEAN telah meroket selama beberapa tahun terakhir, mencerminkan ekonomi kawasan yang berkembang pesat.
Ia juga menyatakan bahwa Indonesia bukan hanya anggota pendiri ASEAN, tetapi juga merupakan penyumbang terbesar dalam hal produk domestik bruto dan juga merupakan salah satu negara anggota dengan neraca perdagangan yang positif. Selain itu, ia memiliki jumlah penduduk tertinggi sejauh ini. Sekitar sepertiga dari semua orang di ASEAN tinggal di Indonesia, yang juga merupakan salah satu negara terpadat di dunia.Â