Mohon tunggu...
Elsa Citra
Elsa Citra Mohon Tunggu... Freelancer - seorang anak kost biasa

Never stop to try

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dapat Mengurangi Plastik, Mengapa Tidak?

2 Februari 2020   01:11 Diperbarui: 2 Februari 2020   01:28 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Plastik merupakan salah satu bahan yang sering digunakan oleh masyarakat untuk berbagai hal, seperti membawa barang-barang yang tidak cukup dibawa hanya dengan menggunakan kedua tangan atau membungkus sesuatu yang hendak dibawa maupun diberikan kepada seseorang. Bahkan karena seringnya digunakan, plastik seolah-olah telah menjadi sebuah kebutuhan yang harus tersedia di masyarakat. 

Padahal sebenarnya plastik memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan apabila sudah tidak digunakan lagi, di mana istilah plastik yang sudah tidak digunakan tersebut dikenal dengan sebutan sampah plastik. Indonesia merupakan negara yang menduduki peringkat 4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Dan tentunya penggunaan kantung plastik di indonesia sangatlah banyak , indonesia dilaporkan telah memakai 100 miliar kantong plastik. Kebiasaan ini memang terjadi mengingat kantong plastik merupakan barang yang gratis di Indonesia. 

Sedemikian sehingga dari perhitungan tersebut diperoleh sedikit kesimpulan bahwa setiap orang di Indonesia menggunakan setidaknya 700 kantong plastik per tahunnya atau dua kantong plastik dalam sehari. Parahnya lagi, sampah-sampah plastik tersebut tidak semuanya sampai ke tempat pembuangan yang seharusnya sehingga dapat didaur ulang, tetapi justru berserakan di mana-mana.

Dampak dari sampah plastik akan menyebabkan tercemarnya tanah , air tanah , ekosistem laut , selain itu sampah plastik akan menyumbat saluran air dan dapat menyebabkan perkembangbiakan daur hidup nyamuk sehingga dapat menyebabkan penyakit seperti DBD ,malaria dan masih banyak lagi. Alasan lainnya mengapa sampah plastik berdampak buruk bagi lingkungan karena sifat plastik yang susah diuraikan oleh tanah . Kantung plastik membutuhkan waktu 200 hingga 400 tahun untuk bisa diuraikan oleh tanah . 

Proses lamanya terurai inilah yang kemudian mengakibatkan dampak sampah plastik buruk bagi lingkungan ,seperti munculnya zat kimia yang dapat mencemari tanah sehingga berkurang tingkat manfaat dan kesuburannya. Selain itu sampah plastik yang dibuang di laut tentunya akan membuat ekosistem laut menjadi terganggu .

Menurut Susi dalam sebuah keterangan tertulis  kompas.com, Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia, sampah plastik sangat berbahaya. Ia mengatakan, melalui kegiatan bersih-bersih pesisir laut bertajuk "Menghadap ke Laut" yang digelar hari ini di 76 titik di Indonesia jumlah limbah plastik di Indonesia dapat ditekan. "Gerakan ini sebagai bagian dari komitmen kita mengurangi 70 persen sampah plastik di lautan pada 2025," lanjut Susi. berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut . Menurut sumber yang sama, lanjut dia, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 milar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. " Sampah plastik yang masuk ke laut dapat terbelah menjadi partikel-partikel kecil yang disebut microplastics dengan ukuran 0,3 -- 5 milimeter.

Dari data di atas sudah terbukti bahwa sampah plastik yang dihasilkan oleh Indonesia sudah banyak hingga menempati urutan kedua.Kebanyakan masyarakat indonesia tidak peduli terhadap lingkungan , banyak yang dengan sengaja membuang sampah pada sungai maupun laut padahal sudah di sediakan tempat sampah. Banyak nya sampah plastik entah berupa botol bekas minuman maupun kantung plastik yang di buang di laut akan berdampak pada ekosistem laut. Kebanyakan sampah plastik yang sudah terurai menjadi partikel partikel kecil yang biasa disebut microplastics ,keping  mikro tersebut sering dijadikan makanan dari ikan , karena ikan akan sulit membedakakan mana yang menjadi makanannya dan mana yang keping mikro tersebut  hal itu disebabkan karena sama sama kecil ukurannya .Jika keping mikro tersebut dimakan oleh ikan maka akan mempengaruhi  sistem pencernaannya dan yang lebih parahnya lagi ketika ikan tersebut kita konsumsi . Otomatis keping mikro tersebut akan masuk ke dalam perut kita . Budaya membuang sampah pada tempatnya memang masih susah di lsaksanakan di indonesia ,banyak orang yang belum sadar akan dampak membuang sampah sembarangan .

Maka dari itu diperlukan adanya sosialisai untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan bersih dari sampah plastik. Sebenarnya mengurangi kantung plastik dapat dilakukan yaitu dengan menggantikan kantung plastik dengan tas kain yang bisa dipakai berulang ulang dan ramah lingkungan, selain itu kita dapat mendaur ulang sampah plastik maupun botol bekas plastik untuk di buat kerajinan tangan seperti dibuat tempat pensil dan lain lain , dan botol bekas dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk menanam tanaman yang cocok untuk lahan sempit  . Gerakan mengurangi kantung plastik sekarang ini sudah mulai di terapakan salah satunya pada minimarket diterapkan kantung plastik berbayar , tujuan diterapkan ini adalah agar masyarakat mengurangi penggunaaan kantung plastik . Namun disayangkan tetap saja masih banyak masyarakat yang menggunakan plastik dikarenakan kantung plastik berbayar ini masih terjangkau harganya , disarankan pemerintah bisa menaikkan taraf kantung plastik tersebut supaya masyarakat berpikir ulang jika mau menggunakan kantung plastik . Sehingga masyarakat memiliki inisiatif membawa tas kain dari rumah ketika hendak berbelanja , dan tentunya limbah kantung plastik akan berkurang sehingga lingkungan pun tetap terjaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun