Mohon tunggu...
Elsa Camelia
Elsa Camelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sejak sma saya suka menjadi tim redaksi sekolah, saya juga suka menulis novel yang tidak untuk dipublikasi atau hanya saya simpan pribadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wacana Pendidikan Nasional dalam Dinamika Kebudayaan Lokal dan Nasional

22 Agustus 2024   00:32 Diperbarui: 22 Agustus 2024   01:31 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 WACANA PENDIDIKAN NASIONAL DALAM DINAMIKA KEBUDAYAAN LOKAL DAN NASIONAL 

NAMA: NIELNA SAHULA CAMELIA EARLY 

NIM: 123241213 

Kita semua tau bahwa Pendidikan adalah hak yang wajib dimiliki oleh setiap warga negara, baik di Indonesia maupun negara lainnya. Setiap warga memiliki hak tersebut tak lain guna meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia dan mengsejahterakan masyarakat. Namun. Pendidikan sendiri harus berjalan dengan eksistensi kearifan budaya lokal guna menjadikan penyeimbang dalam melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya dalam negara itu sendiri, terutama Indonesia. 

Seperti yang dapat kita semua ketahui, Indonesia adalah negara yang memiliki aneka ragam budaya dan tradisi dalam masyarakatnya, dan hal ini akan menjadi alasan mengapa Pendidikan nasional harus berjalan seimbang dengan dinamika kebudayaan lokal yang ada di Indonesia. Aneka ragam budaya tersebut terdiri dari Bahasa, ras, suku, agama, dan tradisi. Oleh karena itu, alasan peran Pendidikan nasional disini adalah untuk menyatukan dan memperkuat identitas atau label siswa tujuannya untuk memberi tahu mereka bahwa negara Indonesia berdiri dengan ragam kekayaan budayanya, dan dalam hal ini juga dapat disimpulkan bahwa, wacana Pendidikan nasional pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dari dinamika kebudayaan local yang berarti, Pendidikan tidak hanya sebagai wadah penunjang untuk mencerdaskan bangsa dan membangun sumber daya manusia yang lebih baik, tetapi juga bertujuan untuk menjaga kelestarian kearifan budaya lokal dalam arti lain, menjadi penyalur dan penunjang atas pelestarian budaya di Indonesia sendiri. Contoh dari keterhubungan antara dua hal tersebut adalah: 

Adanya pensi (pentas seni) yang kerap diadakan di acara-acara penting sekolah yang menampilkan budaya-budaya lokal yang ada di Indonesia 

Adanya program pembelajaran dan pengenalan Bahasa daerah di sekolah-sekolah. 

Membiasakan siswa-siswi di sekolah dengan mengenalkan lagu-lagu daerah melalui upacara setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu wajib. 

Adanya program ekstrakulikuler kebudayaan seperti, menari, membatik, atau yang lainnya di civitas studika/ akademika. 

Kerap diadakan pawai di hari-hari besar peringatan yang menghimbau para civitas studika/ akademika untuk mengenakan batik atau baju adat setempat. 

Tetapi disisi lain, kita harus memperhatikan faktor-faktor kesenjangan atas kebijakan pemerintah yang bersifat umum dan tidak mendetail, hal itu akan menjadikan konsep Pendidikan nasional yang seperti saat ini adalah kurikulum kemerdekaan yang seharusnya bisa menjadi faktor perkembangan Pendidikan di Indonesia menjadi semakin maju dan unggul dalam segala aspek tanpa harus meninggalkan atau menghilangkan identitas kebudayaan lokal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun