Mohon tunggu...
ELSA AMALIA
ELSA AMALIA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa 23107030005 UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serabi Tutug Oncom Ulis dengan Cita Rasa yang Khas di Dusun Hegarmanah

31 Mei 2024   21:46 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:48 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar pribadi ( Elsa Amalia )

Membahas tentang Kuliner Tradisional dari dulu sampai sekarang ternyata masih banyak pedagang yang menjual dan juga membelinya yang suka dengan rasa serabi yang beraneka ragam, salah satu Makanannya Serabi atau biasa orang Sunda menyebutnya dengan Surabi.

Serabi ini adalah makanan Khas Tradisional ada sejak zaman Kerajaan Mataram Indonesia yang populer dan enak. Serabi oncom juga makanan tradisional Jawa Barat, biasanya orang memakan serabi itu pada waktu pagi hari dan di temani oleh peyek, bisa disebut sebagai sarapan pagi.
Salah satunya Marliah seorang penjual serabi oncom yang terkenal dengan cita rasanya yang gurih di dusun Hegarmanah Pangandaran.

Diketahui Ulis ini bernama asli Marliah, Marliah ini berasal dari Pangandaran hingga sekarang ia berusia 61 tahun.
Marliah berjualan Serabi Oncom sejak tahun 2019 sampai sekarang dan sudah 5 tahun berjualan di Hegarmanah.

Untuk Harga Serabi ini sendiri di Hargai dengan 1 serabi itu Rp.1.000; (seribu rupiah). Selain serabi Marliah juga menjual Peyek yaitu untuk pendamping makan Serabi tersebut dengan Harga satuannya itu Rp.1.000; (seribu rupiah).
 
Lokasinya itu di Sebrang jalan pas, Jl. Hegarmanah Rt.12 / Rw.04 Sindangjaya,Mangunjaya,Pangandaran.
Yang biasanya Serabi ini buka di pagi hari atau dini hari cocok untuk sarapan di pagi hari tetapi Serabi Oncom Ulis ini buka dari jam 15.00 WIB atau sore hari sampai jam 21.00 WIB atau malam hari. Setiap hari Ulis ini selalu setia menyajikan Serabi dengan telaten.

Ulis berjualan Serabi di temani oleh Suaminya. Serabi ini disajikan di wadah yang agak besar dan di makannya juga masih menggunakan alas daun pisang yang membuat menarik perhatian pembeli dengan penyajian yang di masak masih menggunakan Hawu kalau di bahasa sundanya dan kayu bakar, masih menggunakan cara tradisional dalam cara memasak serabi tersebut. dan alas daun pisang menjadi alas serabinya.

Serabi Ulis ini tidak pernah sepi pembeli,meskipun sesekali sepi, karena ia mempunyai ciri khas Serabi yang berbeda dengan yang lainnya, dan  berjualan di tempat yang cukup strategis untuk berjualan dan lalu lalang sepeda motor. Dan juga biasa di jadikan tempat tongkrongan oleh anak muda untuk berkumpul disana sambil menikmati pemandangan pinggir jalan melihat orang berlalu lalang kesana kemari.

Terlebih juga selain ia berdagang mangkal di pinggir jalan Ulis juga biasanya berkeliling untuk menjualkan Serabi-serabi tersebut ketika sedang sepi pembeli.

Sumber gambar pribadi (Elsa Amalia)
Sumber gambar pribadi (Elsa Amalia)

Untuk Bahan pokok pembuatan Serabi itu menggunakan Kepala parut dan Tepung beras.
Dengan cara pengolahan dicampurkan semua bahan-bahan dan di aduk sampai merata supaya tidak ada yang masih kelihatan Tepung berasnya yang masih menggumpal, dan pembuatan bahan dasar Serabi juga cukup memakan waktu yang lumayan lama kurang lebih 2 jam dari jam 12.00 WIB sampai jam 14.30 WIB.

Rasa Serabi Ulis yang khas dengan rasanya asin gurih dari kepalanya tersebut, dengan peyek sebagai pelengkap dan membuat pembeli semakin ketagihan. Dan pembeli yang sudah mecoba pasti akan balik lagi balik lagi untuk membelinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun