Mohon tunggu...
ELSA AMALIA
ELSA AMALIA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa 23107030005 UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Minuman Legendaris Es Dawet Bahari 50 Tahun Berjualan di Tahun 1965 Sampai Sekarang di Pasar Beringharjo Yogyakarta!

26 Mei 2024   22:10 Diperbarui: 27 Mei 2024   00:04 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar Beringharjo sudah terkenal serta populer di yogyakarta, banyak sekali aneka barang serta kuliner yang dijajakan di Pasar Beringharjo mulai dari pakaian, aksesoris, makanan, dan minuman yang melegenda.
Tidak terkecuali es dawet bahari yang sudah ada sejak tahun 1965.

Jika kita perhatikan pada area belakang Beringharjo ini ada minuman yang tak luput dari perhatian pengunjung yang sedang berdestinasi di Pasar beringharjo, yaitu es dawet bahari Minuman yang melegenda ini sudah ada berpuluh-puluh tahun di lokasi tersebut.

Dinamakan Es dawet Bahari diketahui berasal dari nama pemilik  atau penjualnya itu sendiri yang bernama Mbah Hari, sosok Mbah Hari ini diketahui berasal dari Bantul hingga kini usianya sudah 77 tahun.
Selama 50 tahun beliau berjualan sampai usahanya tersebut dilanjutkan secara turun-tumurun oleh keluarga Mbah hari yang kini bertahan sampai 54 tahun.

Untuk harga satu porsi mangkuk atau cangkir berukuran sedang dihargai Rp.7000; (tujuh ribu rupiah).

Lokasinya itu di Pasar Beringharjo, Jl. Malioboro, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55271, Dawet Mbah Hari buka dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB buka setiap hari. Mbah Hari selalu setia menyajikan Minumannya. 

Bahari berjualan di temani oleh Cucunya yang masih muda. Es Dawet Bahari ini disajikan di dalam Cangkir unik yang membuat pembeli atau pengunjung lewat penasaran dengan keunikan Es Dawet Bahari.

Sumber gambar: Elsa
Sumber gambar: Elsa

Awal mulanya berjualan disana Bahari ini tidak di perkenankan berjualan di depan Pasar Beringharjo tetapi Bahari tidak Putus Asa ia akhirnya mendapatkan lapak di belakang pasar namun begitu Es Dawet Mbah Hari ini tidak pernah sepi wisatawan atau pengunjung membeli es dawet nya tersebut karena rasanya yang enak dan cara penyajiannya juga yang begitu menarik perhatian pembeli.

Yang membedakan Es dawet pada umumnya yaitu "Cendolnya" ujar Mbah Hari. ada tiga varian warna ada warna bening,hijau,dan warna pink. Mbah Hari setiap hari membuat Bahan dasarnya Es Dawet itu dari jam 02.00 WIB sampai jam 04.00 subuh, pembuatan dawet sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama hampir 2 jam.

Salah satu bahan utama yang digunakan Es dawet Bahari ini menggunakan air pati atau biasa disebut air perasan dari kepala dan gula jawa asli.
Cara penyajiannya tiga varian warna-warni cendol ini di campur dengan gula jawa dan santan tidak lupa dengan ditambahkan es batu yang membuatnya akan semakin segar saat diminum.

Rasa Es Dawet Bahari yang manis legit dan segar dengan tambahan Es Batu yang membuat es Dawet Bahari ini terasa Menyegarkan dan membuat wisatawan dari luar kota akan menyempatkan ke pasar beringharjo untuk menikmati minuman legendaris satu ini.

Menurut Adi (pembeli) " Es dawet Bahari ini beda dari dawet dawet lainnya karena Es Dawet Bahari ini ada buah nangkanya," ujar Adi.
Dan Ahmad (wisatawan luar kota) menjelaskan " minuman yang seger buah di minum di siang hari panas-panas," ujar Ahmad.

Tak sangka Es Dawet Bahari ini seharinya bisa menjual kurang lebih habis 100 (seratus) cangkir es dawet bahari tersebut.
Minuman Tradisional Yogyakarta memang tak ada habisnya untuk di nikmati Beragam Cita rasa yang membuat penikmatnya ketagihan dan ingin balik lagi dan lagi untuk menikmatinya.

Sumber gambar: athiya
Sumber gambar: athiya

Tidak hanya Es Dawet Bahari yang merupakan Minuman Legendaris, banyak makanan dan minuman legendaris lainnya.

Tak sampai disana, di sekitar Pasar Beringharjo Pengunjung dari luar kota juga bisa melihat  pertunjukan- pertunjukan Tarian untuk menarik pelanggan dalam rangka mempromosikan produk-produk yang di jual. 

Dan setiap Hari Jumat dan Sabtu Malam juga banyak acara-acara seperti, tarian Tradisional, dan tidak lupa dengan pemandangan di pinggir-pinggir jalan terdapat Andong. Yang mana Andong ini Kuda dengan pak kusirnya dan cara menarik perhatiannya itu dengan hiasan-hiasan di Andong tersebut.

Berlibur ke Yogyakarta tidak lah bukan untuk merasakan Makanan Minuman Tradisionalnya, tetapi pasti kalian juga mengetahui Kota Yogyakarta identik dengan nama sebutan Kota Pelajar dimana banyak sekolah di perguruan tinggi yang mana yogyakarta disebut sebagai Kota Pelajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun