[caption id="attachment_154827" align="alignleft" width="360" caption="dari google"][/caption]
Ada kebimbangan dimatamu ketika kau sampaikan pengunduranmu dari klub Pelita jaya, tim yang dianggap mengikuti kejuaraan berstatus illegal, jadi tim itu dan konco-konconya seharusnya sudah digrebeg tim densus 88 jika berani menggelar pertandingan, tapi nyatanya tidak, pertandingan tetap berjalan, dan disana juga banyak pemain-pemain Timnas yang ikut bermain, jadi status legal dan illegal di Indonesia ternyata masih abu-abu, status yang bisa bertukar tempat sesuai dengan amanat tuan takur.
Saya tidak paham mengapa tuan-tuan yang menguasai sepakbola itu, yang menunjuk-nunjuk tuan-tuan lainnya itu, senang bertunjuk-tunjukkan, menganggap masing-masing di pihak yang benar, tapi tahukah tuan, jika kalian merasa dijalan yang benar, maka yang muncul adalah kebaikan, bukan kekisruhan dan perpecahan, yang menjebak pemain di posisi yang sulit, kasihan mereka.
Dan seorang Diego michiels, satu diantaranya, yang dari sorot matanya, tampak kekecewaan yang mendalam, kecewa karena pengorbanannya menanggalkan status kewarganegaraan Belanda untuk berjuang bersama timnas Indonesia, harus mengalami dilemma yang diciptakan oleh orang-orang yang suka berjotos-jotosan untuk sebuah ambisi, bukan ambisi memajukan sepakbola Indonesia, tapi ambisi memuluskan pantatnya untuk dijilati, hueks.
Diego, tahukah kau, peraturan di Indonesia itu tidak paten seperti dinegaramu dulu sayang, disini sangat gampang kok sebuah peraturan berubah, mungkin kau belum saja terbiasa, sehingga sebagai seorang yang sudah terkondisikan patuh peraturan , kau rela meninggalkan klub illegal itu, menuju klub legal yang bisa mengantarmu tetap menjadi seorang pemain Timnas, tapi apa kau tetap yakin, status legal dari klub barumu itu akan bisa bertahan lama? Wong disini pencuri ayam yang kemarin hukumannya lima tahun, sekarang bisa berubah jadi hukuman gantung, ataupun nyopet uang 1 triliun, hukumannya yang semula 15 tahun bisa berubah jadi hukuman bebas (hukuman kok bebas), bebas memilih tempat sel yang nyaman ataubebas keluar masuk atau sungguh-sungguh bebas dan bebas nyopet lagi. Kasihan kau Diego, seorang yang terkorbankan dari perseteruan orang-orang yang gila tahta, ya tapi aku doakan klubmu bisa segera menggantikan posisi klub Thailand di piala AFC nanti.
Dan untuk kau tuan-tuan penggenggam persepakboalaan Indonesia, cepat sadarlah, tidak usah pongah dengan hasil karyamu memecah belah klub dan pemainnya, jangan merasa sok benar dengan bukti-bukti setumpuk yang menguatkan argumenmu, tapi lihatlah di lapangan, jika disana terbukti carut marut, bakar semua bukti-bukti itu, bersatulah, bersatulah, bersatulah, kalau tidak bisa, berarti kalian tidak pantas mengelolah sepak bola Indonesia, mungkin diperlukan gerakan baru yang luar biasa untuk merevolusi semua ini.
Bersatu dan majulah sepak bola Indonesia, I love Diego Michiels
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H