Jangan sembarangan meminum obat ataupun jamu pelangsing yang beredar dipasaran, bukan untuk menakut-nakuti, tapi harus waspada karena sudah banyak kejadian fatal yang dialami oleh konsumen obat dan jamu pelangsing. Seperti yang dialami oleh Tina (22 tahun), keinginannya tampil langsing diacara wisuda membuat dia mencari jalan pintas untuk segera langsing dengan mengkonsumsi pil pelangsing yang didapatnya diwarung, padahal dia tidak gemuk sangat. Awal awal mengkonsumsi hanya merasa sering buang air kecil,kemudian agak berapa lama perutnya sering melilit, sampai acara wisuda wajahnya menjadi pucat dan tubuhnya lemas karena sakit diperutnya yang kian menjadi sehingga dia tidak tahan menahan sakit dan akhirnya pingsan. Dia segera dibawa kerumah sakit, dan hasil diagnosanya, lambungnya mengalami pengikisan dan bocor, selang beberapa hari dirumah sakit, akhirnya Tina menghembuskan nafas terakhir.
Apa salah mengkonsumsi pil pelangsing? kalau iya, mengapa banyak produk pelangsing yang beredar dan mendapat izin pemerintah. Mungkin tidak semua produk pelangsing berbahaya, apalagi yang sudah teregistrasi BPOM, tapi banyak juga yang tidak berkategori aman, dan ini banyak ditemukan diwarung-warung. Bukan hanya produk pelangsing, banyak juga produk-produk lain semisal produk kecantikan, jamu jamuan, dan produk makanan dan minuman yang keamanannya masih dipertanyakan. Bagaimana mewaspadainya, mengingat menyalahkan ketidakmampuan pemerintah dalam mengawasi peredaran obat dan makanan bukan merupakan solusi yang patut dihandalkan, menyalahkan produsen nakal juga hanya membuat kecut dihati, karena banyak produsen yang tidak peduli, jadi yang patut dihandalkan adalah diri sendiri, yaitu selektif dalam memilih produk, diantaranya mengetahui kandungan atau komposisi produk, melihat nomor registrasi dan BPOM nya, serta tanggal kadaluarsa produk. Untuk lebih memastikan produk obat dan makanan yang sudah teregistrasi BPOM, BPOM telah mengeluarkan daftar produk yang mendapat persetujuan edar di websitenya.
Dan kembali pada cerita diatas, bagaimana seorang wanita termotivasi untuk langsing karena ingin tampil cantik, ini mungkin disebabkan karena pengaruh stigma wanita tentang cantik, bahwa cantik itu harus langsing, siapa sih yang mengharuskannya? televisi, teman, pria pujaan, tetangga kanan kiri, atau diri sendiri. Apakah wanita yang tidak langsing tidak cantik? belum tentu juga. Banyak saya temui wanita dengan tubuh lumayan subur tapi kelihatan cantik dan menarik, yang penting wajahnya tidak cemberut. Dan ada juga loh, wanita yang langsing, tinggi, putih, meski masuk kategori cantik versi visual men(?) kok kelihatan dimataku nggak cantik ya, apa karena wajahnya yang jutek, atau aku yang ngiri kali, he he. Ayolah kita ubah stigma menyesatkan itu, cantik tidak harus langsing (tapi tidak juga obesitas), tapi yang penting sehat, bisa merawat dan menjaga anugerah Tuhan dengan mensyukuri apa yang telah diberikannya, dan lebih penting menerima kondisi diri dan nyaman dengan diri sendiri, pasti kecantikan itu akan terpancar dengan sendirinya, percaya deh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H