Mohon tunggu...
Elsa Agustina
Elsa Agustina Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Life Style Hedon Akar Kenakalan Remaja? Bukannya Hedon Itu Keren?

14 Desember 2023   11:24 Diperbarui: 14 Desember 2023   11:24 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak: Artikel ini membahas tentang pengertian kenakalan remaja, budaya hedonisme, faktor penyebab, dan dampaknya. Kenakalan remaja adalah perbuatan yang dilakukan oleh remaja tanpa memperhatikan nilai-nilai sosial yang berlaku. Budaya hedonisme, yang mengutamakan kesenangan dan kenikmatan, menjadi akar dari terjadinya kenakalan remaja. Faktor penyebab kenakalan remaja dapat berasal dari internal (krisis identitas, faktor kepribadian, status, dan peranan dalam masyarakat) dan eksternal (lingkungan keluarga, kontak sosial dari lembaga masyarakat, kesenjangan ekonomi, dan disintegrasi politik). Dampak hedonisme termasuk individualisme, konsumtif, egoisme, pemalas, kurang bertanggung jawab, boros, dan kecenderungan korupsi. Artikel ini juga menyajikan beberapa cara mengatasi hedonisme, seperti mengubah mindset konsumtif menjadi produktif, menyusun target dan rencana keuangan, membatasi diri saat melakukan self-reward, mencatat pengeluaran dan pemasukan, dan menjadi selektif dalam memilih lingkaran pertemanan.

Kata Kunci: Kenakalan remaja, budaya hedonisme, faktor penyebab, dampak hedonisme, cara mengatasi hedonisme, internal, eksternal, individualisme, konsumtif, egoisme, pemalas, kurang bertanggung jawab, boros, korupsi, pengertian kenakalan remaja, penyelesaian kenakalan remaja, pengertian budaya hedonisme, faktor internal hedonisme, faktor eksternal hedonisme.

A. PENDAHULUAN

Kenakalan remaja dan budaya hedonisme merupakan dua fenomena sosial yang saat ini menjadi perhatian utama dalam konteks perkembangan generasi muda. Kenakalan remaja merujuk pada perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh remaja tanpa mempertimbangkan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Fenomena ini mencakup berbagai tindakan yang melanggar aturan dan norma yang telah ditetapkan, serta berpotensi merugikan diri sendiri maupun orang lain. Di sisi lain, budaya hedonisme mengacu pada pandangan hidup yang menekankan pada kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan utama dalam hidup. Paham ini menekankan bahwa kebahagiaan dan kesenangan dapat dicapai melalui pemenuhan keinginan pribadi dan penghindaran segala hal yang menyakitkan. Dalam konteks generasi muda, budaya hedonisme dapat memengaruhi pola pikir, perilaku, dan gaya hidup mereka.

Dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian kenakalan remaja, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta dampak yang ditimbulkan. Selain itu, kami juga akan menjelaskan pengertian dan karakteristik budaya hedonisme, faktor-faktor yang memicu munculnya hedonisme pada generasi muda, serta dampak-dampaknya terhadap individu dan masyarakat. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang kenakalan remaja dan 

budaya hedonisme, diharapkan kita dapat mengidentifikasi akar permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi fenomena ini. Selain itu, penanganan yang efektif juga dapat membantu dalam membentuk generasi muda yang lebih bertanggung jawab, memiliki nilai-nilai positif, dan mampu berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

B. PEMBAHASAN

1. PENGERTIANKENAKALAN REMAJA

Menurut Sumiati (2009) kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seorang remaja tanpa memperhatikan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Kenakalan remaja meliputi segala perbuatan yang bertentangan dengan peraturan dan peraturan undangan yang telah dilakukan oleh seorang remaja, perilaku di dalamSaya dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Menurut Hurlock (1999) kenakalan remaja adalah tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh remaja, dimana tindakan tersebut dapat membuat seseorang atau remaja yang demikian masuk ke dalam penjara. Menurut Gunarsa (2004) definisi kenakalan remaja terjadi pada remaja yang memiliki harga dini lebih negatif daripada remaja tanpa masalah Remaja yang dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis dan cenderung 

menjadi remaja yang nakal dibandingkan remaja yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis dan dengan hargadiri yang positif (II, 2009).Berdasarkan penjelasan di atas dapat penyelesaian bahwa kenakalan remaja adalah tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh remaja yang bang nilai hukum dan norma yang berlaku dimasyarakat serta merugikan baik dirinya maupun pihak lain.

Budaya

Dilihat dari pengertian diatas, hal itu dapat dilihat dari banyaknya pemberitaan mengenai kenakalan remaja seperti yang baru-baru ini terjadi kasus pembancokan yang dilakukan oleh pelajar, kasus asusila dikalangan sesama remaja, dan kasus remaja yang menjadi penjual narkoba. Dari berbagai macam kenakalan remaja ada beberapa kenakalan yang dianggap keren bagi generasi saat ini, yakni Gen Z yaitu seperti merokok dan mabuk-mabukan, banyak sekali ditemui pelajar yang masih memakai seragam merokok di jalanan dan mereka yang sudah berusia 17 tahun serta telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) bisa sewenang-wenang menggunakannya untuk membeli minuman keras dan mengunjungi tempat-tempat yang seharusnya tidak untuk anak seusia mereka. Selain itu, tanpa disadari kini sangat banyak ditemukan gaya berbusana anak-anak atau remaja tidak sesuai usianya, mereka berdandan layaknya orang dewasa. Gaya berpacaran gen z saat ini juga cukup mengkhawatirkan, yang dapat merusak moral mereka. Selain itu, kenakalan remaja yang dianggap keren yaitu mengendari kendaraan sebelum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), banyak terjadi kasus kecelakaan lalu lintas karena aksi ugal-ugalan remaja dalam membawa kendaraan di jalanan. Mereka beranggapan dengan mengendarai motor atau mobil di jalanan secara ugal-ugal atau kebut-kebutan membuatnya terlihat keren. Gen Z cenderung meniru prilaku idolanya atau gaya dari luar negeri yang dianggap lebih keren tanpa memikirkan dampak buruknya.

Faktor

Para sosiolog, psikiater, dan kriminolog setuju bahwa penyebab kenakalan remaja bukan bersifat tunggal. Biasanya, hal ini terjadi ketika anak tersebut terpapar pengaruh buruk dari berbagai faktor dan dalam jangka waktu lama tanpa pernah ada intervensi baik di tengah kehidupannya. Secara umum, penyebab kenakalan remaja bisa dibagi menjadi dua 

faktor, yakni internal dan eksternal. Berikut penjelasannya:

Faktor Internal

 Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri remaja, meliputi:

Krisis identitas, perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.

Faktor kepribadian, masa remaja dikatakan sebagai masa di mana seseorang sedang mencari jati diri. Pada periode ini, seseorang akan meninggalkan masa anak-anak untuk menuju kedewasaan.

Faktor status dan peranannya dalam masyarakat, tindakan menyimpang terhadap hukum yang pernah dilakukan seorang anak, mendorongnya kembali untuk berbuat menyimpang.

Faktor Eksternal

Berkebalikan dengan faktor internal, faktor ini disebabkan dari lingkungan sekitar remaja, seperti:

Kondisi lingkungan keluarga Kondisi orangtua di lingkungan keluarga dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.

Kontak sosial dari lembaga masyarakat kurang baik, jika sistem pengawasan lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku remaja kurang baik, akan memunculkan tindakan menyimpang terhadap nilai dan norma.

Kesenjangan ekonomi dan disintegrasi politik, kesenjangan yang nyata antara orang kaya dan orang miskin menyebabkan kecemburuan sosial yang dapat diwujudkan dalam tindakan perusakan, pencurian, bahkan perampokan. Sementara disintegrasi politik, seperti perang dan konflik antarpartai politik dapat memengaruhi jiwa remaja yang kemudianmenimbulkantindakan menyimpang.

2. PENGERTIANDANBUDAYA HEDONISME

Dilirik dari faktor yang memengaruhi terjadinya kenakalan remaja diatas, terdapat satu faktor yang sangat berpengaruh keberadaannya yakni hedonisme, yang merupakan akar dari terjadinya kenakalan- kenakalan remaja saat ini. Hedonisme telah ada sejak zaman Yunani kuno, tokoh pertama yang mengajarkan hedonis adalah seorang filsuf yang bernama Democritus (400-370), ia memandang bahwa kesenangan sebagai tujuan pokok didalam kehidupan kehidupan ini.

Hedonisme dikembangkan pertama kali oleh salah satu murid Aristoteles yaitu Aristippus yang memiliki pendapat bahwasannya tujuan dari kehidupan merupakan kebahagiaan yang diperoleh melalui suatu Gerakan yang halus, lemah, gemulai kesenangan serta jauh dari rasa sakit sebagai dambaan setiap individu (Syafiie, 2019). Hedonisme mengacu pada paham mengenai kesenangan terhadap kenikmatan. Jadi, orang yang menganut pandangan hidup hedonisme berpendapat bahwa kebahagiaan dan juga kesenangan bisa diraih dengan cara melakukan banyak kesenangan serta menghindari hal-hal yang menyakitkan di dunia.

Faktor

Faktor internal atau dari dalam diri sendiri merupakan penyebab hedonisme yang paling utama. Sudah menjadi sifat dasar manusia ingin memiliki kesenangan sebanyak- banyaknya dengan bekerja seringan mungkin. Selain itu manusia juha memiliki sifat dasar tidak pernah puas dengan hal yang sudah dimiliki. Sifat dasar manusia inilah yang menjadi penyebab hedonisme dan juga perilaku konsumerisme. Faktor penyebab hedonisme dari luar yang paling utama ialah arus informas dari luar yang sangat besar atau globalisasi. Kebiasaan-kebiasaan dan paham orang dari luar negeri yang dianggap bisa membuat senang kemudian diadaptasi oleh masyarakat Indonesia.

Dampak

Perilaku hedonisme tak hanya memberikan dampak negatif, tapi juga ada dampak positifnya, namun pada umumnya dampak hedonisme lebih cenderung ke arah negatif. Berikut ialah beberapa dampak hedonisme secara umum :

1. Individualisme, mereka yang punya perilaku hedonisme cenderung individualis atau menganggap diri sendiri lebih penting dari orang lain.

2. Konsumtif, kebiasaan membeli barang-barang yang tak dibutuhkan merupakan dampak buruk dari hedonisme, hal ini dilakukan hanya untuk kesenangan semata-mata karena senang berbelanja.

3. Egois, masih berhubungan dengan individualis mereka yang berperilaku hedonismebiasanyalebih mementingkan diri sendiri tanpa peduli orang lain.

4. Cenderung Pemalas, sebagian orang yang terjerumus hedonisme biasanya cenderung menjadi orang pemalas dan tidak menghargai waktu.

5. Kurang Bertanggung Jawab, selain menjadi pemalas, penganut hedonisme biasanya kurang bertanggung jawab, bahkan kepada dirinya sendiri.

6. Boros, demi kesenangan semata, mereka yang punya gaya hidup hedon biasanya sangat boros. Mereka akan mengeluarkan banyak uang untuk hal- hal yang membuat senang tanpa perduli manfaat dan kegunaan barang yang dibeli.

7. Korupsi, salah satu dampak hedonisme yang sering terjadi pada seseorang ialah kebiasaan korupsi, bukan hanya korupsi uang, namun juga hal lain, seperti korupsi waktu, korupsi pekerjaan dan lain sebagainya.

Sedangkan dampak  khusus hedonismebagi pendiddikan terkhusus mahasiswa adalah : Sikap individu mulai melekat pada diri mereka masing-   masingkarenaberpotensiuntuk mencarikesenangantersendiridengan memuaskan ego. Suatu saat akan tercipta berbagai tujuan yang rendah, dalam arti hanya memikirkan masa yang dinikmatinya sekarang tanpa memikirkan jauh hal kedepan.

Hedonisme menyebabkan hilangnya peran mahasiswa sebagai agent of change atau sebagai suatu agen perubahan. Pemikiran mahasiswa yang kritis mampu menjadikan pandangan berbeda dan mengalami kemajuan yang terbentuk dalam perkumpulan sehingga mudah mencapai tujuan Bersama. Akan tetapi, semua itu terasa kurang lengkap jika selama ini peran dalam perpolitikan kurang karena pengaruh hedonisme yang menjadi virus maupun penyakit sosial dengan mudah merambah ke ruang lingkup mahasiswa. Hedonisme dengan mudah memberi ajakan mahasiswa berfikir tidak kritis, semua bentuk kejadian mampu dijalankan tanpa berfikir panjang. Terdapat banyak berita langsung di terima tanpa melalui proses panjang dengan rendah hati di jalankan. Dulu mahasiswa bisa menjadi sesosok pemimpin atau bagian negara yang jujur, namun masa sekarang tidak heran jika mereka salah satu actor korupsi. Jaringan terorisme sudah mulai terbentuk, tidak memperhatikan arus politik lagi sehingga mudah terkena aliran tidak jelas. Mahasiswa sekarang lebih jauh dengan buku yang berbau 

kritis, lebih menyukai budaya lain daripada negeri sendiri Mahasiswa sering menunda tugas dengan alasan lupa, padahal disitu kebanyakan hanya malas untuk mengerjakannya.Terlalu banyak aktifitas diluar yaitu nongkrong yang dikatakan lebih nikmat daripada mengerjakan sebuah tugas. Mahasiswa sering menyebut dengan sistem kebut semalam(SKS) yang di kerjakan H-1 sebelum tugas di kumpulkan. Padahal dengan sistem seperti itu yang dilakukan oleh mahasiswa terus- menerus akan berakibat pada pengerjaan yang kurang maksimal hasilnya.

Penanganan :

Cara mengatasi hedonisme di bawah ini.

1. Mengubah Mindset Konsumtif Jadi Produktif Cara mengatasi hedonisme pertama, yaitu mengubah mindset konsumtif jadi produktif. Kita harus memiliki pola pikir memandangsesuatuberdasarkan produktivitasnya. Pertimbangkan keuntungan di masa sekarang dan masa mendatang.

2. Menyadari Bahwa Hidup Bukan Tentang Senang-Senang Saja Menyadari bahwa hidup bukan tentang senang-senang saja merupakan cara mengatasi hedonisme. Kita sebagai manusia harus memahami bahwa kehidupan ini selalu berputar.

3. Susun Target dan Rencana Keuangan Jangka Panjang

4. Salah satu cara mengatasi hedonisme adalah menyusun target dan rencana keuangan jangka panjang.

5. Membatasi Diri Saat Melakukan Self- Reward Self-reward sering kali menjerumuskan kita pada gaya hidup hedonis.

Sehingga cara mengatasi

hedonisme adalah membatasi diri saat melakukan self-reward.

6. Mencatat Setiap Pengeluaran dan Pemasukan

7. Gaya hidup hedonis berkaitan dengan sifat boros. Oleh sebab itu, cara mengatasi hedonisme adalah mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan. 

Dengan demikian Kita bisa mengontrol keuangan Anda dan menerapkan hidup hemat.

Selektif Saat Memilih Lingkaran Pertemanan Lingkungan menjadi faktor dalam mempengaruhi gaya hidup Kita. Sehingga, usahakan untuk selektif saat memilih lingkaran pertemanan. Hindari circle yang mendorong Kita untuk mengedepankan gaya hidup mewah.

SIMPULAN

Dalam artikel ini, telah dibahas fenomena kenakalan remaja dan budaya hedonisme yang mempengaruhi generasi muda. Kenakalan remaja merujuk pada perilaku yang melanggar aturan dan norma sosial, sedangkan budaya hedonisme mengedepankan kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja termasuk pengaruh lingkungan, kurangnya pengawasan, tekanan teman sebaya, serta masalah emosional dan psikologis. Dampak dari kenakalan remaja mencakup gangguan perilaku, rendahnya prestasi akademik, dan masalah hukum. Di sisi lain, faktor-faktor yang memicu budaya hedonisme pada generasi muda meliputi kemajuan teknologi, media sosial, materialisme, dan tekanan budaya konsumtif. Budaya hedonisme dapat menyebabkan dampak negatif seperti kurangnya tanggung jawab, kecanduan, dan rendahnya kualitas hubungan sosial. Untuk mengatasi fenomena ini, perlu dilakukan pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan. Pentingnya pendidikan moral dan nilai-nilai positif, pengembangan keterampilan sosial, serta pemahaman akan konsekuensi dari tindakan yang tidak bertanggung jawab menjadi kunci dalam mengatasi kenakalan remaja dan mengurangi pengaruh budaya hedonisme. Dalam upaya mencegah dan mengatasi fenomena ini, kolaborasi antara berbagai pihak termasuk orang tua, pendidik, lembaga pemerintah, dan komunitas menjadi penting. Membentuk lingkungan yang mendukung, memberikan perhatian dan pemahaman kepada generasi muda, serta memberikan alternatif positif dalam menghadapi tantangan hidup dapat membantu membentuk generasi yang lebih baik. Dalam kesimpulannya, menghadapi kenakalan remaja dan budaya hedonisme memerlukan kesadaran dan kerja sama dari semua pihak terkait. Dengan upaya yang terintegrasi dan komprehensif, kita dapat membantu generasi muda untuk mengembangkan sikap bertanggung jawab, nilai-nilai positif, dan membentuk masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun