Mohon tunggu...
Elsa Ramadhanti
Elsa Ramadhanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Bullying di Indonesia

31 Desember 2022   22:02 Diperbarui: 31 Desember 2022   22:16 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://r.search.yahoo.com

Hari ini, kita melihat banyak situasi Bullying di sekitar kita. Bullying dapat mempengaruhi kita dan teman dekat kita, dan kita bahkan mungkin tidak sadar bahwa kita sedang di-bully. Ada empat jenis utama bullying yang sering terjadi di masyarakat kita. Berikut adalah beberapa contoh intimidasi :

  • Bullying fisik, Secara khusus, bullying yang melibatkan kontak fisik langsung antara penyerang dan korban Bullying sering kali     memukul, menendang, menampar, dan melakukan kontak fisik lainnya yang dapat membahayakan atau melukai korbannya.
  • bullying verbal, yaitu tindakan kebiadaban yang dilakukan terhadap korban melalui perkataan pelaku. Bullying ini biasanya  dilakukan melalui hinaan, kritik, fitnah, dan julukan yang buruk.
  • Sosial bullying atau intimidasi kelompok. Biasanya, pelaku bullying jenis ini sengaja menunjukkan rasa ketidaksukaan kepada    korbannya untuk mengisolasi mereka dan membuat mereka merasa menjadi tidak nyaman di dekat pelaku Pelaku intimidasi jenis ini sering kali mengasingkan, menghina, mengabaikan, atau mengungkapkan sudut pandang korban yang menyinggung.
  • Cyberbullying adalah bullying yang dilakukan secara online oleh pelakunya. Dengan berkembangnya era kemajuan teknologi yang pesat, Belum lagi, kita menemukan komentar yang menghina, pesan yang mengancam, dan kata-kata kotor di media sosial dan platform digital lainnya. Ini adalah contoh pelecehan online.

Faktor Penyebab Bullying

Bullying terjadi di bawah pengaruh banyak faktor. Dalam penelitian, Tumon (2014) menunjukkan bagaimana perilaku bullying remaja juga dapat dipengaruhi oleh variabel keluarga, teman sebaya, dan pendidikan. Para remaja sering menggunakan intimidasi sebagai pelampiasan negatif untuk kesedihan emosional mereka ketika ketiga karakteristik ini tidak dianjurkan.

Selain itu, Yusuf (2012) mengklaim dalam penelitiannya bahwa berbagai elemen kontekstual yang rumit berkontribusi terhadap perilaku bullying. Bullying memiliki banyak penyebab, tidak hanya satu. Banyak elemen, termasuk korban, keluarga mereka, teman, sekolah, dan media, dapat berkontribusi terhadap intimidasi. aspek dari kepribadian individu dan dari disiplin keluarga yang ketat. Selain itu, variabel teman sebaya seperti menghindari konflik teman sebaya dan faktor sekolah seperti pengawasan disiplin yang longgar sebagai bentuk hukuman oleh sekolah yang tidak mempromosikan serta elemen media berperan. Hasil perilaku intimidasi dari semua variabel ini.

Selain itu, Yusuf dan Haslinda (2018) menemukan bahwa faktor eksternal atau lingkungan, seperti kurangnya pengawasan orang tua, pola asuh, perilaku kekerasan di rumah, dan hukuman fisik yang dilakukan oleh orang tua, merupakan faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya bullying. tindakan pembalasan kekerasan yang dilakukan terhadap orang muda lainnya. Selain itu, variabel internal seseorang sendiri berperan.

Dampak Bullying

Situasi intimidasi sering memiliki berbagai efek pada semua pihak yang terlibat, termasuk korban, pelaku, dan saksi. Efek bullying, antara lain :

1. Dampak bagi korban

Korban bullying biasanya mengalami efek bullying yang paling parah. Efek ini dapat berupa masalah mental, fisik, emosional, dan akademik. Dari pelakuan bullying yang dilakukan oleh pelaku, korban dapat mengalami berbagai hal seperti:

a. Depresi dan gangguan kecemasan

Korban bullying sering mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Ini karena perawatan yang dia terima membuatnya lebih mudah merasa tertekan dan sendirian. Akibatnya, individu yang diintimidasi dapat mengubah jadwal tidur dan makan mereka dan menjadi tidak tertarik dengan aktivitas khas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun