Kuliah Tembak, Secangkir Kopi dan Gorengan
Diruangan sempit dan sesak dengan asap rokok itu saya duduk dihadapan seorang polisi menjelaskan maksud kedatangan saya yang ingin meminta surat pengantar.
Polisi itu langsunng mengeluarkan isian data yang harus saya lengkapi. Disamping saya ada dua orang polisi, di meja dekat pintu keluar ada wanita muda yang sedang asik memandangi layar komputernya. Ketika saya sedang mengisi data diri siang itu  ditengah kepulan asap rokok  saya mendengar perspektif murni kenapa seseorang harus bersekolah.
 "Kita kuliah lagi lah min" Polisi  berperut buncit mengajukan ajakan kepada polisi  kurus jangkung yang sedang asik mengeluarkan asap rokok dari lubang hindungnya itu
"Ayo, tapi kita ngomong dulu sama atasan" Polisi jangkung mengiyakan.
"Gak usah ngomong-ngomong"
"Lah biar enak, biar kita kuliah ada pengakuan"
"Kita kuliah tembak aja, bayar 15 juta langsung semester lima,jadi S1 cuma dua tahun aja"
Tiba-tiba polisi yang sedari tadi asik memeriksa dokumen yang diatas mejanya bertanya kepada si polisi perut buncit
"Emang bisa ya ?"
"Iy bisalah, ketua kita kemaren juga nembak" jawab polisi perut buncit