BATANG --- Berawal dari acara hajatan pribadi Gabin Singkong produk sendiri bisa menjadi salah satu produk UMKM yang kini di senangi. Â Runtiyah menjadikan respon positif masyarakat dan tetangganya sebagai awal dari membuka usaha Gabin Singkong.
Di wilayah Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, salah seorang warganya yaitu Runtiyah dikenal sebagai pengusaha Gabin Singkong.Â
"Memulai usaha ini pertama dari acara hajatan saya sendiri. Setelah itu dirasakan tetangga kok enak, akhirnya saya bikin sedikit demi sedikit." ujar Bu Runtiyah. Berkat respon positif tetangga, Bu Runtiyah mulai menitipkan produknya di warung-warung sekitar. "Warungnya bilang sedikit kurang, karena pada meminta tambah, jadi saya tambah lagi," tambahnya.
Permintaan terus meningkat dari mulut ke mulut. "Yang tadinya minta 10, sekarang minta 20, kadang 50." kata Bu Runtiyah lagi. Penjualan yang awalnya hanya di warung dekat rumah, kini merambah ke wilayah lain. Bu Runtiyah juga mengatakan bahwa dulu buat 100 sudah dianggap banyak tetapi pernah ada pesanan dari teman suami mencapai 600.
Produksi Gabin Singkong dilakukan setiap hari. "Saya mencatat di warung ini berapa jadi saya tahu untuk besok harus bikin berapa lagi." kata Bu Runtiyah. Biasa juga disebut Roti Gabin Singkong ini, tahan satu minggu dengan produksinya tanpa bahan pengawet.
Dimulai pada Agustus 2023, usaha ini sudah dikenal di Sawangan dan sekitarnya. Distribusi melalui warung-warung, pelanggan tetap, sales, dan pesanan lewat chat. Untuk sekarang Gabin Singkong hadir dalam tiga varian rasa yaitu original, stroberi, dan pandan.
Mengelola usaha sendiri, sang pemilik pernah menghadapi tantangan seperti produk yang tidak laku di warung sehingga jamuran. "Kalau ada yang jamuran atau basi saya harus ganti yang baru. Tapi untuk sekarang biasanya langsung habis." ungkap Bu Runtiyah. Kunci suksesnya adalah kesabaran. "Sabar, nomor satu itu sabar, apalagi pemula." pesan Bu Runtiyah.
Kisah Gabin Singkong ini bisa menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lain. Dengan ketekunan usaha kecil bisa berkembang dan dikenal luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H