[caption id="attachment_166962" align="aligncenter" width="620" caption="admin/FX Ismanto (Tribunnews.com)"][/caption]
Ketika seorang anak sudah enggan tinggal bersama orang tua kandungnya? Kasus Ruspita Sari Siahaan yang kabur ke Sorong-Papua membuat penulis terenyak. Terlepas dari kasus hukum, penulis ingin melihat dari sisi pengasuhan anak. Vita, demikian panggilannya adalah seorang anak usia 13 tahun yang sejak kelas 4 SD sudah tidak disekolahkan oleh orang tua kandungnya dan bekerja sebagai figuran iklan atau sinetron ini, merasa tidak nyaman dan tidak suka tinggal bersama orang tua kandungnya dan lebih memilih tinggal di Bunda Maya yang disebut bunda angkatnya (mungkin dari segi hukum adopsi belum jelas), yang tidak ada hubungan keluarga dengannya. Mengapa seorang anak merasa nyaman tinggal di rumah orang lain? Ada kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi di rumah orang tua kandunnya, yaitu kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani berupa sandang, pangan dan papan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan rohani seperti kasih sayang dan pendidikan. Lalu apakah kita harus menyalahkan orang tua dengan kondisi ekonomi yang morat marit? Vita sebagai remaja sudah mengenal apa itu enak dan tidak enak, apa itu suka dan tidak suka, apa itu kaya dan miskin? Pendidikan adalah hak seorang anak dan itu mutlak, sedangkan orang tua tidak sanggup menyekolahkan? Tetapi mengapa Vita masih bisa menjadi figuran yang notabene dapat paling tinggi 50 ribu rupiah per hari? Sebagai perbandingan, saya punya tetangga seorang remaja putra yang tetap bisa sekolah, padahal setiap hari dia membantu orang tuanya dengan memugut sampah lingkungan perumahan. Bila dilihat dari kondisi keuangan jelas tetangga saya lebih miskin bahkan hanya tinggal di pinggir kali. Kalau hanya masalah sekolah seharusnya tidak menjadi persoalan, orang tua Vita bisa meminta surat keterangan tidak mampu maka Vita dapat sekolah gratis di sekolah negeri manapun. Yang menjadi kegundahan hati saya, kenapa kalau ada syuting Vita malah diijinkan? Apakah orangtuanya memperkerjakan Vita? Lebih mengutamakan syuting sinetron dari pada sekolah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H